Pertandingan home Persikabo melawan PSAP Sigli di Stadion Persikabo, Cibinong kemarin petang terasa berbeda dengan pertandingan home terdahulu. Hal yang sangat terasa perbedaannya adalah kehadiran Kabomania yang sangat jauh berkurang jumlahnya. Pada pertandingan home Persikabo biasanya, Kabomania sudah terasa ramainya sejak dari jalan Pajajaran, Bogor. Kehadiran pencinta fanatic Laskar Pajajaran itu juga biasanya terlihat di di sepanjang jalan menuju Cibinong dari segala arah. Semua kendaraan besar seperti truk, sarat oleh Kabomania.
Sampai di Stadion Persikabo, Cibinong pun, 15 menit menjelang pertandingan dimulai, tribun yang penuh hanyalah tribun festival utara, sementara tribun festival selatan hanya terisi setengahnya saja. Bahkan di tribun timur, jumlah penonton yang hadir, tidak sampai seperempat dari kapasitas total tribun.
Salah satu anggota keamanan Kabomania, Mahfudin mengatakan, faktor padatnya tribun utara adalah karena semua anggota yang memiliki KTA dan mendapatkan potongan harga dipusatkan di tribun utara.
“Kalau di sana itu penuh karena memang semua yang memiliki KTA di tempatkan di tribun itu. Kan yang punya KTA hanya membayar Rp.2000 rupiah sedangkan yang tidak punya harus bayar Rp.5.000. Tadinya kita minta tambah jatah tiket, tapi kata panpel sudah ada kuotanya. Mungkin untuk menghindari calo. Di luar sebenarnya masih banyak yang tidak masuk,” urainya sambil menunjuk tribun festival utara.
Minimnya dukungan dari Kabomania ini, membuat panitia pelaksana akhirnya memutuskan untuk memasukkan sisa supporter yang ada pada babak kedua.
“Kita mempersilahkan mereka masuk pada babak kedua. Di dalam masih sangat lowong. Di tribun barat yang sayap VIP, tiket yang terjual hanya 34 lembar,” kata panpel bidang tiket, Helmy G. Nadjamoedin.
Kamis, 13 Januari 2011
Raja Midas Kacopetan
Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli, tidak mampu membendung kekesalannya usai pertandingan Persikabo, kemarin sore. Pasalnya, pada saat setelah melakukan briefing terakhir di ruang ganti pemain, pria paruh baya yang dijuluki Raja Midas ini kehilangan handphonenya. Kejadian ini cukup membuat pusing manajemen dan pengurus karena kaget dengan kejadian tersebut. Kedaan ruang ganti memang sangat ramai, karena gerbang keluar masuk ruang ganti harus dibuka untuk akses tim yang menuju bus Persikabo.
“Di sana banyak sekali nomor penting. Sebelum-sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini, sekarang saya malah kecopetan. Tadi saya sudah telepon operator saya untuk memblokir kartunya. Jadi tidak bisa digunakan oleh orang yang mengambilnya. Tadi memang ramai sekali di ruang ganti dan menuju bus itu. Banyak yang minta foto pemain dan segala macam,” tuturnya dengan nada emosi.
Mas’an tidak sendirian, salah seorang awak pers yang tengah fokus untuk mengabadikan keramaian yang terjadi di ruang ganti tersebut, juga turut menjadi korban. Ia kehilangan satu unit ponsel dan baru menyadari setelah kerumunan berakhir.
“Tadi saya menaruh handphone di kantong celana. Kata teman memang ada orang yang berusaha untuk meraba-raba kantong beberapa orang. Saya terlalu fokus untuk foto-foto di depan stadion, jadi tidak sadar kalau saya sudah jadi korban pencopetan. Tadi waktu di missed call masih aktif, jadi saya menyusuri lapangan lagi. Tapi setelah dicoba lagi ternyata sudah mati,” ungkapnya kesal.
Panitia pelaksana selaku penyelenggara pertandingan, tampaknya harus lebih memperhatikan keamanan di sekitar kamar ganti pemain agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Di sana banyak sekali nomor penting. Sebelum-sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini, sekarang saya malah kecopetan. Tadi saya sudah telepon operator saya untuk memblokir kartunya. Jadi tidak bisa digunakan oleh orang yang mengambilnya. Tadi memang ramai sekali di ruang ganti dan menuju bus itu. Banyak yang minta foto pemain dan segala macam,” tuturnya dengan nada emosi.
Mas’an tidak sendirian, salah seorang awak pers yang tengah fokus untuk mengabadikan keramaian yang terjadi di ruang ganti tersebut, juga turut menjadi korban. Ia kehilangan satu unit ponsel dan baru menyadari setelah kerumunan berakhir.
“Tadi saya menaruh handphone di kantong celana. Kata teman memang ada orang yang berusaha untuk meraba-raba kantong beberapa orang. Saya terlalu fokus untuk foto-foto di depan stadion, jadi tidak sadar kalau saya sudah jadi korban pencopetan. Tadi waktu di missed call masih aktif, jadi saya menyusuri lapangan lagi. Tapi setelah dicoba lagi ternyata sudah mati,” ungkapnya kesal.
Panitia pelaksana selaku penyelenggara pertandingan, tampaknya harus lebih memperhatikan keamanan di sekitar kamar ganti pemain agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Berbagi Poin, RY Cemberut
Kemampuan PSAP SIgli sebagai salah satu pemuncak klasemen dibuktikannya dengan menahan imbang Persikabo, Rabu (12/1) sore kemarin. Persikabo harus rela berbagi poin dengan tim yang berjulukan Laskar Aneuk Nangroe itu. Ketangguhan strikernya Ikfesua yang mencetak dua gol dikombinasikan dengan sang kapten Moussa Traore dengan polesan skema permainan 4-5-1, terbukti bisa menyibukkan lini belakang Persikabo yang dikawal Novianto, Kahudi Wahyu, Donny Fahamsyah dan Mu'min.
Hasil ini membuat pengurus dan manajemen Persikabo bermuka masam, bahkan Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin memperlihatkan mimik muka yang jutek dan membuat media enggan untuk meminta komentarnya. Sementara itu, pengurus dan manajer lain memilih untuk meninggalkan Stadion secepatnya. Meski begitu, permainan punggawa Laskar Pajajaran sudah mulai terorganisir dengan baik. Koordinasi antar lini terbentuk dan terlihat sangat padu di lapangan.
"Ini adalah hasil terbaik yang bisa diraih oleh Persikabo. Bola itu bundar, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Pelatih tentu sudah berusaha sebaik mungkin untuk hasil maksimal, tapi tentu saja itu butuh waktu. Permainan tadi sudah terlihat memiliki pola dan bermain dengan kompak," puji Edison Hutahean, Ketua Panpel Persikabo.
Saat ini Persikabo menempati urutan ke-11 dengan total 6 poin dan PSAP Sigli melorot ketempat ketiga. Sementara itu, ditemui di tempat yang terpisah, Maman Suryaman, Kepala Pelatih Persikabo mengatakan, ia tidak mau mengkambinghitamkan pemain dalam kegagalan mengumpulkan poin penuh ini.
"Saya yang salah, kan saya pelatihnya. Saya tidak mau menyalahkan pemain. Tapi apa yang saya ramu selama dua minggu ini sudah mulai terlihat. Tadi Ketua Umum tidak berkomentar kepada saya, hanya berbicara dengan manajer saja," tandasnya.
Hasil ini membuat pengurus dan manajemen Persikabo bermuka masam, bahkan Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin memperlihatkan mimik muka yang jutek dan membuat media enggan untuk meminta komentarnya. Sementara itu, pengurus dan manajer lain memilih untuk meninggalkan Stadion secepatnya. Meski begitu, permainan punggawa Laskar Pajajaran sudah mulai terorganisir dengan baik. Koordinasi antar lini terbentuk dan terlihat sangat padu di lapangan.
"Ini adalah hasil terbaik yang bisa diraih oleh Persikabo. Bola itu bundar, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Pelatih tentu sudah berusaha sebaik mungkin untuk hasil maksimal, tapi tentu saja itu butuh waktu. Permainan tadi sudah terlihat memiliki pola dan bermain dengan kompak," puji Edison Hutahean, Ketua Panpel Persikabo.
Saat ini Persikabo menempati urutan ke-11 dengan total 6 poin dan PSAP Sigli melorot ketempat ketiga. Sementara itu, ditemui di tempat yang terpisah, Maman Suryaman, Kepala Pelatih Persikabo mengatakan, ia tidak mau mengkambinghitamkan pemain dalam kegagalan mengumpulkan poin penuh ini.
"Saya yang salah, kan saya pelatihnya. Saya tidak mau menyalahkan pemain. Tapi apa yang saya ramu selama dua minggu ini sudah mulai terlihat. Tadi Ketua Umum tidak berkomentar kepada saya, hanya berbicara dengan manajer saja," tandasnya.
Cyril Sudah Membaik
Midfielder asing Persikabo, Cyril Tchana kembali menunjukkan kontribusi yang berpengaruh untuk Laskar Pajajaran. Meskipun banyak umpannya yang tidak berbuah gol, namun secara keseluruhan, permainan Cyril yang all out dan on fire, sangat berpengaruh pada irama pertandingan. Setidaknya terdapat tiga umpan hasil kocekan Cyril yang berpeluang menjadi gol. Antara lain pada menit awal pertandingan, Cyril memberikan umpan crossing yang bisa diterima baik oleh ilham dan bersarang di gawang PSAP dengan kawalan dari Fakru Rozi. Namun gol tersebut dianulir oleh hakim garis yang mengangkat bendera pertanda offside.
Di menit-menit terakhir menjelang pergantian dirinya dengan Jarot, Cyril dengan berani mengawal bola dari pusat lapangan menuju pertahanan PSAP dan diterima oleh Zaenal Arif, serta meneruskannya pada Ilham. Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, keputusannya untuk mengganti Cyril sempat dipertanyakan oleh beberapa orang karena merasa Cyril berada dalam kondisi yang sangat menguntungkan bagi Persikabo. Jarot menggantikan posisi Cyril, sebelumnya Sairan mengambil alih posisi Septian, dan terakhir, Maman memasukkan Boumsong untuk menarik Mu’min.
“Saya mengganti Cyril, karena kondisi fisiknya yang kurang fit. Keputusan saya untuk mengganti pemain-pemain tersebut adalah untuk menajamkan lini depan. Saya merasa serangan ke gawang lawan sangat minim. Kita sudah tertinggal dan belum memetik satu angka pun. Makanya saya berani memasang tiga striker di pertengahan babak kedua,” jelasnya.
Di menit-menit terakhir menjelang pergantian dirinya dengan Jarot, Cyril dengan berani mengawal bola dari pusat lapangan menuju pertahanan PSAP dan diterima oleh Zaenal Arif, serta meneruskannya pada Ilham. Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, keputusannya untuk mengganti Cyril sempat dipertanyakan oleh beberapa orang karena merasa Cyril berada dalam kondisi yang sangat menguntungkan bagi Persikabo. Jarot menggantikan posisi Cyril, sebelumnya Sairan mengambil alih posisi Septian, dan terakhir, Maman memasukkan Boumsong untuk menarik Mu’min.
“Saya mengganti Cyril, karena kondisi fisiknya yang kurang fit. Keputusan saya untuk mengganti pemain-pemain tersebut adalah untuk menajamkan lini depan. Saya merasa serangan ke gawang lawan sangat minim. Kita sudah tertinggal dan belum memetik satu angka pun. Makanya saya berani memasang tiga striker di pertengahan babak kedua,” jelasnya.
Untuk Jegal Target Persikabo
Kegagalan Persikabo menembus papas atas Kompetisi Divisi Utama Ligina tahun ini pada dasarnya terletak dalam kesalahan rekrutmen pemain asingnya. Karena tiga pemain asing yang ada di Persikabo saat ini masih punya kualitas sama dengan para pemain lokal yang ada. Bahkan, tidak menutup kemungkinan pemain asing yang ada di Persikabo ini kelasnya sama dengan pemain Suratin Persikabo.
”Target Bupati Bogor selaku Ketua Umum Persikabo memang sangat prestisius yakni Superliga. Namun, target itu tidak diimbangi dengan materi pemain yang mumpuni terutama pemain asingnya. Kenapa Persikabo tidak serius mengejar Abanda Herman, Seme Piere Patrick atau mencari bomber asing yang jauh lebih bagus dan lebih sehat,” ucap Mansyursyah Abdulah, tokoh kontroversial di Kabupaten Bogor kepada Pakar kemarin petang.
Selain itu, tambah Mansyursyah yang juga eks pengurus Persikabo dan beberapa cabor KONI Kabupaten Bogor tahun 1980-an mengatakan, target Persikabo menembus Superliga juga bisa berantakan kalau unsur politis lawan lawan politik RY mulai bermain dan masuk kepersoalan persoalan non teknis, hingga Persikabo kesulitan mencari poin penuh pada saat melakoni kandang dan tandang.
”Saya melihat ada indikasi, tidak semua kalangan politis di Kabupaten Bogor suka kalau Persikabo masuk ke Superliga. Karena kalau ini terjadi maka tingkat polpularitas RY selaku orang nomor satu di Kabupaten Bogor tidak akan tergoyahkan oleh lawan lawan politiknya. Politik bisa masuk lewat berbagai cara dan lawannya pun kadang kadang tidak bisa diduga oleh RY. Untuk itu, saya ingatkan kepada RY untuk memback up benar benar tim Persikabo dari nuansa politis. Semua rakyat Kabupaten Bogor akan sangat bangga jika Persikabo tampil di Superliga,” kilah Mansyur lagi dengan tegas.
Mansyursah juga mulai mencium bau tak sedap, ketika melihat wasit yang memimpin pertandingan benar benar berpihak kepada tim tamu.
”Aneh benar benar aneh, masa wasit berpihak kepada tim tamu. Saya bukan orang yang bodih dan juga tidak terlalu pintar. Tapi, insting saya mengatakan, sudah ada yang tidak beres dalam perjalanan tim Persikabo menuju target Superliga. RY harus benar benar memantau atau terjun langsung kalau target Superliga ingin tetap dipertahankan,” paparnya.
”Target Bupati Bogor selaku Ketua Umum Persikabo memang sangat prestisius yakni Superliga. Namun, target itu tidak diimbangi dengan materi pemain yang mumpuni terutama pemain asingnya. Kenapa Persikabo tidak serius mengejar Abanda Herman, Seme Piere Patrick atau mencari bomber asing yang jauh lebih bagus dan lebih sehat,” ucap Mansyursyah Abdulah, tokoh kontroversial di Kabupaten Bogor kepada Pakar kemarin petang.
Selain itu, tambah Mansyursyah yang juga eks pengurus Persikabo dan beberapa cabor KONI Kabupaten Bogor tahun 1980-an mengatakan, target Persikabo menembus Superliga juga bisa berantakan kalau unsur politis lawan lawan politik RY mulai bermain dan masuk kepersoalan persoalan non teknis, hingga Persikabo kesulitan mencari poin penuh pada saat melakoni kandang dan tandang.
”Saya melihat ada indikasi, tidak semua kalangan politis di Kabupaten Bogor suka kalau Persikabo masuk ke Superliga. Karena kalau ini terjadi maka tingkat polpularitas RY selaku orang nomor satu di Kabupaten Bogor tidak akan tergoyahkan oleh lawan lawan politiknya. Politik bisa masuk lewat berbagai cara dan lawannya pun kadang kadang tidak bisa diduga oleh RY. Untuk itu, saya ingatkan kepada RY untuk memback up benar benar tim Persikabo dari nuansa politis. Semua rakyat Kabupaten Bogor akan sangat bangga jika Persikabo tampil di Superliga,” kilah Mansyur lagi dengan tegas.
Mansyursah juga mulai mencium bau tak sedap, ketika melihat wasit yang memimpin pertandingan benar benar berpihak kepada tim tamu.
”Aneh benar benar aneh, masa wasit berpihak kepada tim tamu. Saya bukan orang yang bodih dan juga tidak terlalu pintar. Tapi, insting saya mengatakan, sudah ada yang tidak beres dalam perjalanan tim Persikabo menuju target Superliga. RY harus benar benar memantau atau terjun langsung kalau target Superliga ingin tetap dipertahankan,” paparnya.
Persikabo Siap Memburu Pemain Baru
Hasil imbang yang diraih Persikabo atas PSAP Sigli dalam laga kandang kedua di Stadion Persikabo Cibinong bisa menjadi alarm berbahaya untuk target Persikabo menuju Superliga tahun 2011 mendatang. Karena dengan hasil imbang tersebut maka langkah Persikabo untuk bertengger dipapan atas semakin sulit. Kondisi ini secara tidak langsung mulai mengusik pemikiran dari Ketua Umum Persikabo dan jajaran pengurus lainnya untuk segera belanja pemain jelang putaran kedua. Apalagi, pemain asing di Persikabo kurang bisa dioptimalkan.
Kabar terakhir disaat dibutuhkan tenaganya Nanmi Hughes palang pintu Persikabo asal Kamerun malah “ Hilang” dan tidak muncul di Mess Persikabo dengan alasan mengurus KITAS. Namun, persoalan tidak sampai disitu saja, karena Nanmi Hughes dan agennya seharusnya mengurus KITAS nya saat persikabo libur setelah Tour Away dari Aceh belum lama ini. Tidak adanya Nanmi Hughes ini menandakan pemain tersebut sangat indisipliner dan layak dibuang dari skuad Persikabo.
“Saya disuruh mencari pemain lagi oleh Pak Ketua Umum. Cucu Hidayat sudah bergabung dengan Persikabo dan sudah berada di Mess Persikabo sejak tadi malam. Sekarang saya akan all out untuk mendatangkan Slamet Nurcyaho yang mantan pemain Persibo Bojonegero. Kebetulan dia belum deal dengan Persiba Bantul,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. Mas’an berharap, kehadiran para pemain baru ini secara tidak langsung bisa meningkatkan kualitas bertanding Persikabo. “ Target kita Superliga, hingga sangat wajar jika Persikabo menambah amunisi baru yang lebih gres dan lebih punya kualitas,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM memerintahkan kepada manajemen dan pengurus Persikabo lainnya untuk memboyong Abanda Herman ( Eks Persema Malang) dan Alberto Gonzalves ( Persipura) untuk segera dihubungi agar bisa memperkuat Persikabo pada putaran kedua.
“Abanda mungkin bisa masuk sebelum putaran kedua. Karena klub lamanya bergabung dengan LPI. Sementara Alberto Gonzalves bisa dimainkan pada putaran kedua. Jujur saja Persikabo benar benar harus membutuhkan pemain asing yang memang punya kualitas diatas rata rata,“ beber Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga mejabat sebagai Bupati Bogor ini dengan tegas.
Kabar terakhir disaat dibutuhkan tenaganya Nanmi Hughes palang pintu Persikabo asal Kamerun malah “ Hilang” dan tidak muncul di Mess Persikabo dengan alasan mengurus KITAS. Namun, persoalan tidak sampai disitu saja, karena Nanmi Hughes dan agennya seharusnya mengurus KITAS nya saat persikabo libur setelah Tour Away dari Aceh belum lama ini. Tidak adanya Nanmi Hughes ini menandakan pemain tersebut sangat indisipliner dan layak dibuang dari skuad Persikabo.
“Saya disuruh mencari pemain lagi oleh Pak Ketua Umum. Cucu Hidayat sudah bergabung dengan Persikabo dan sudah berada di Mess Persikabo sejak tadi malam. Sekarang saya akan all out untuk mendatangkan Slamet Nurcyaho yang mantan pemain Persibo Bojonegero. Kebetulan dia belum deal dengan Persiba Bantul,” ujar General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli. Mas’an berharap, kehadiran para pemain baru ini secara tidak langsung bisa meningkatkan kualitas bertanding Persikabo. “ Target kita Superliga, hingga sangat wajar jika Persikabo menambah amunisi baru yang lebih gres dan lebih punya kualitas,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM memerintahkan kepada manajemen dan pengurus Persikabo lainnya untuk memboyong Abanda Herman ( Eks Persema Malang) dan Alberto Gonzalves ( Persipura) untuk segera dihubungi agar bisa memperkuat Persikabo pada putaran kedua.
“Abanda mungkin bisa masuk sebelum putaran kedua. Karena klub lamanya bergabung dengan LPI. Sementara Alberto Gonzalves bisa dimainkan pada putaran kedua. Jujur saja Persikabo benar benar harus membutuhkan pemain asing yang memang punya kualitas diatas rata rata,“ beber Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga mejabat sebagai Bupati Bogor ini dengan tegas.
Persikabo 2 - 2 PSAP
Bermain cantik dan apik serta banyaknya peluang gol bagi Laskar Pajajaran, ternyata belum bisa berbuah manis bagi debut Maman Suryaman selaku pelatih kepala Persikabo. Tim besutannya hanya bermain imbang 2-2 (0-0) saat melawan PSAP Sigli pada lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010-2011 di Stadion Persikabo, Cibinong, Rabu (12/1) sore.
Dalam pertandingan tersebut, Persikabo senpat tertinggal satu gol pada awal babak kedua, striker Ikfesua yang lepas dari kawalan pemain belakang mampu melepaskan tendangan keras yang gagal diantisipasi penjaga gawang, Wawan Darmawan.
Zainal Arif berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-54 dari titik putih setelah Salim Alaydrus dilanggar Arifin Gunini. Tim tamu kembali memimpin setelah Ikfesua berhasil mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-68. Ilham Hasan berhasil menyelamatkan kekalahan setelah sontekannya mampu menggetarkan jala gawang PSAP Sigli pada menit ke-81.
Pelatih Persikabo Maman Suryaman menilai, Zainal Arif dkk. sudah bermain bagus. Hanya saja, penyelesaian akhir pemain kurang maksimal. “Terutama pada babak pertama. Kita menciptakan banyak peluang. Saya tegaskan pemain sudah bermain maksimal,” ujar Maman.
Dia menjelaskan, pada babak pertama, pemain belakang sudah disiplin menjaga pergerakan striker Ikfesua. Hanya saja, konsentrasi pada babak kedua sedikit menurun. “Pemain belakang tidak salah. Saya minta maaf kepada Kabomania, dan jajaran pengurus Persikabo, pertandingan perdana gagal diraih dengan kemenangan,” tambahnya.
Maman menegaskan, seharusnya penalti untuk PSAP Sigli tidak perlu terjadi. Menurutnya, Persikabo dirugikan dengan kepemimpinan wasit. “Semua lihat, pemain dia menabrak pemain kita. Tapi wasit malah memberikan hukuman penalti,” katanya.
Sementara itu, pelatih PSAP Sigli Anwar menyatakan sangat puas dengan permainan yang dikembangkan pemain. “Kami bersyukur bisa mendapatkan poin pada laga tandang. Secara keseluruhan saya sangat puas,” ujarnya.
Sejak peluit tanda pertandingan dimulai, Persikabo yang menggunakan pola 4-4-2 langsung tampil menekan. Pola serangan yang dirancang dari sektor sayap selalu menghasilkan peluang. Tim tamu hanya sesekali melakukan serangan lewat serangan balik.
Zainal Arif hampir membobol gawang PSAP, namun tendangannya masih menyamping. Begitu juga dengan Ilham Hasan, tendangannya masih melambung. PSAP mengancam gawang Persikabo saat tendangan bebas Moussa Traore, beruntung tendangannya bisa diantisipasi kiper Wawan Darmawan.
Memasuki babak kedua, PSAP melayani permainan terbuka. Hasilnya, pada menit ke-47 Ikfesua mampu membobol gawang Persikabo lewat tendangan keras. Tertinggal satu gol, Persikabo berusaha bermain cepat. Salim Alaydrus yang menusuk kotak penalti dijatuhkan Arifin. Wasit menunjuk titik putih, Zainal Arif yang menjadi algojo sukses menyamakan kedudukan. PSAP kembali berhasil unggul pada menit ke-68 setelah Ikfesua dijatuhkan Kahudi Wahyu di kotak penalti. Ikfesua yang mengambil tendangan penalti mampu membawa PSAP unggul 1-2.
Menjelang akhir pertandingan, Ilham Hasan menyelamatkan Persikabo dari kekalahan setelah memanfaatkan umpan silang Nopianto menjadi gol.
Dalam pertandingan tersebut, Persikabo senpat tertinggal satu gol pada awal babak kedua, striker Ikfesua yang lepas dari kawalan pemain belakang mampu melepaskan tendangan keras yang gagal diantisipasi penjaga gawang, Wawan Darmawan.
Zainal Arif berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-54 dari titik putih setelah Salim Alaydrus dilanggar Arifin Gunini. Tim tamu kembali memimpin setelah Ikfesua berhasil mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-68. Ilham Hasan berhasil menyelamatkan kekalahan setelah sontekannya mampu menggetarkan jala gawang PSAP Sigli pada menit ke-81.
Pelatih Persikabo Maman Suryaman menilai, Zainal Arif dkk. sudah bermain bagus. Hanya saja, penyelesaian akhir pemain kurang maksimal. “Terutama pada babak pertama. Kita menciptakan banyak peluang. Saya tegaskan pemain sudah bermain maksimal,” ujar Maman.
Dia menjelaskan, pada babak pertama, pemain belakang sudah disiplin menjaga pergerakan striker Ikfesua. Hanya saja, konsentrasi pada babak kedua sedikit menurun. “Pemain belakang tidak salah. Saya minta maaf kepada Kabomania, dan jajaran pengurus Persikabo, pertandingan perdana gagal diraih dengan kemenangan,” tambahnya.
Maman menegaskan, seharusnya penalti untuk PSAP Sigli tidak perlu terjadi. Menurutnya, Persikabo dirugikan dengan kepemimpinan wasit. “Semua lihat, pemain dia menabrak pemain kita. Tapi wasit malah memberikan hukuman penalti,” katanya.
Sementara itu, pelatih PSAP Sigli Anwar menyatakan sangat puas dengan permainan yang dikembangkan pemain. “Kami bersyukur bisa mendapatkan poin pada laga tandang. Secara keseluruhan saya sangat puas,” ujarnya.
Sejak peluit tanda pertandingan dimulai, Persikabo yang menggunakan pola 4-4-2 langsung tampil menekan. Pola serangan yang dirancang dari sektor sayap selalu menghasilkan peluang. Tim tamu hanya sesekali melakukan serangan lewat serangan balik.
Zainal Arif hampir membobol gawang PSAP, namun tendangannya masih menyamping. Begitu juga dengan Ilham Hasan, tendangannya masih melambung. PSAP mengancam gawang Persikabo saat tendangan bebas Moussa Traore, beruntung tendangannya bisa diantisipasi kiper Wawan Darmawan.
Memasuki babak kedua, PSAP melayani permainan terbuka. Hasilnya, pada menit ke-47 Ikfesua mampu membobol gawang Persikabo lewat tendangan keras. Tertinggal satu gol, Persikabo berusaha bermain cepat. Salim Alaydrus yang menusuk kotak penalti dijatuhkan Arifin. Wasit menunjuk titik putih, Zainal Arif yang menjadi algojo sukses menyamakan kedudukan. PSAP kembali berhasil unggul pada menit ke-68 setelah Ikfesua dijatuhkan Kahudi Wahyu di kotak penalti. Ikfesua yang mengambil tendangan penalti mampu membawa PSAP unggul 1-2.
Menjelang akhir pertandingan, Ilham Hasan menyelamatkan Persikabo dari kekalahan setelah memanfaatkan umpan silang Nopianto menjadi gol.