Radar Bogor - Laskar Padjajaran kembali menelan pil pahit saat dibungkam 1-0 oleh Persitara Jakarta Utara dalam laga uji coba di Stadion Tugu, sore kemarin. Persikabo yang menurunkan pemain lapis kedua tertunduk lesu saat tendangan jarak jauh Benson sukses menggetarkan jala Wawan Dharmawan di menit ke-24. Skuad hijau kuning sebenarnya dominan menguasai jalannya pertandingan. Namun hingga laga bubar, duet Rodrigo Santoni dan Julies Bertrand Bingana gagal mengejar defisit satu gol. Bagi pelatih Persikabo Suimin Diharja, laga ini menjadi ajang menguji kemampuan duet asingnya tersebut. Dia jugaingin meningkatkan jam terbang para penggawa muda Laskar Padjajaran.
“Dalam uji coba ini kami memang tak mengutamakan kemenangan, tapi untuk ajang menguji dua striker asing. Kalau niat kita untuk menang, kenapa harus menurunkan pemain lapis kedua sejak awal. Lebih baik mainkan skuad inti, laga yang sebenarnya itu kan ada saat kompetisi, jadi bukan ini barometernya,” jelas Suimin.
Ia mengaku kecewa terhadap penampilan Rodrigo dan Bingana yang kurang memberikan kontribusi positif bagi tim.
Padahal eksebisi ini adalah upaya agar keduanya dapat menunjukkan penampilan terbaik. Sehingga salah satu di antaranya bisa tetap dipertahankan di Persikabo. “Awal mula tujuannya kan ingin melihat skill, apakah keduanya bisa bermain bagus saat dijaga bek asing, tapi buktinya tidak bisa buat gol. Mereka memble. Terus terang Abang kecewa,” tuturnya.
Pria berjuluk Pelatih Kampung ini mengatakan, salah satu dari kedua legiun tersebut tetap akan didepak, setelah jajaran pelatih dan manajemen melakukan rapat pada hari ini. “Yang pasti Abang sudah melaporkan ke pengurus, baru rapat. Ya, bisa saja keduanya didepak, atau salah satu saja, tetapi Abang tak mau gegabah,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra menegaskan, meski manajemen tak menyukai sikap arogan Rodrigo Santoni yang kabur dari mes karena tak ada kejelasan pada Minggu (23/10) lalu, semua keputusan tetap diserahkan kepada pelatih.
“Sebenarnya ini merupakan warning bagi pelatih. Jika manajemen tak suka kepada pemain yang bertingkah, tapi masih dipertahankan, ya silakan. Asal bisa dipertanggungjawabkan secara prestasi atau berkomitmen. Misalnya, setiap pertandingan Rodrigo harus bisa buat gol, kalau itu dapat direalisasikan tak masalah. Karena ada pesepakbola yang attitude-nya buruk, tapi kontribusinya bagus bagi tim,” paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar