Radar Bogor - Kabomania berharap Headcoach Suimin Diharja tetap konsisten dengan janjinya untuk memasukkan pemain putra daerah dalam starting eleven pada tiap laga yang bakal dilakoni. Tuntutan tersebut dinilai sangat wajar. Pasalnya, saat era Mayadi Rakasiwi hingga Maman Suryaman, pesepakbola lokal jarang dipercaya menjadi starter. Pentolan Kabomania Mak Lampir Gadog, Denny Acuy mengatakan, Laskar Padjajaran wajib memprioritaskan tiga hingga empat putra daerah dalam starting eleven karena dapat mempengaruhi antusias penonton datang ke stadion. Selain itu, pemain lokal merupakan ikon sebuah daerah, sehingga fanatisme akan lebih terpupuk.
“Tim ini kan namanya Persikabo Kabupaten Bogor, masak sih pemainnya dari luar semua. Minimal ada tiga pemain lokal dalam skuad inti, jadi unsur kedaerahan tetap ada,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut eks penggawa Laskar Pajajaran era 1980-an ini, hal tersebut harus dilakukan karena Persikabo sudah tak menggunakan dana APBD lagi. Maka dari itu, guna menopang klub supaya tidak kolaps harus didukung banyaknya penonton yang membeli tiket.
”Persikabo mengandalkan penjualan tiket, makanya penonton pun harus banyak. Caranya dengan memasang putra daerah. Saya jamin, Kabomania kawasan Puncak akan berbondongbondong ke stadion. Tidak seperti musim lalu. Kami malas ke sana karena pemain lokal jarang dimainkan,” jelas Denny lagi.
Hal senada diungkapkan Ketua Harian Kabomania, Kemal Pasya. Menurut dia, kehadiran putra daerah dalam tiap pertandingan akan memberikan warna tersendiri dan menguatkan identitas kedaerahan yang selama periode Mayadi Rakasiwi serta Maman Suryaman, nyaris luntur. ”Kan lucu kalau tim Kabupaten Bogor, tapi saat bermain tidak ada putra daerahnya. Tapi mudah-mudahan Bang Suimin akan memberi kesempatan lebih bagi putra daerah,” papar dia.
Menanggapi hal tersebut, Suimin menegaskan akan memasukkan dua hingga tiga putra daerah dalam starting eleven. Karena pada dasarnya, pria berjuluk Pelatih Kampung ini mempunyai misi untuk memajukan sepakbola Kabupaten Bogor.
”Saya ingin memajukan sepakbola di sini, makanya pemberian jam terbang untuk pemain lokal harus dilakukan. Kalau mau berkembang kan harus membuat fondasi dulu, caranya ya dengan memberi kesempatan mereka (pemain lokal, red),” tegasnya.
Lebih lanjut, kata Suimin, tidak menutup kemungkinan jika jumlah putra daerah dalam starting line up akan bertambah. Namun, itu semua tergantung konsistensi performa mereka di lapangan, baik saat latihan dan bertanding. ”Kalau banyak pemain yang bagus, jumlahnya akan ditambah. Diharapkan tahun depan, amunisi inti Persikabo didominasi pemain lokal,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar