Pakuan Raya - Kabomania meminta pengurus Persikabo memperjuangkan tim berjuluk Laskar Pajajaran, agar dapat tampil di level tertinggi atau level I (satu) di kompetisi yang akan digelar PSSI pada medio Oktober mendatang.
"Kami tidak mau Persikabo tampil di kompetisi level II (dua) seperti yang disampaikan oleh salah seorang pengurus cabang (pengcab) PSSI Kabupaten Bogor sebelumnya,"kata Ridwan salah seorang pentolan Kabomania Ciawi kepada Pakar, kemarin.
Dia mengatakan, Kabomania sangat berharap Persikabo bisa masuk liga level I. Menurutnya, ssecara teknis, Persikabo memiliki semua persyaratan yang diinginkan PSSI untuk bisa menjadi sebuah klub profesional dan tampil di liga profesional level utama.
"Kalau kami melihat kendalanya terletak pada sisi infrastruktur saja. Sementara, masalah finansial tidak masalah karena di Kabupaten Bogor banyak sekali donator atau perusahaan yang siap membuayai kebutuhan operasional Persikabo. Karenanya, manajemen harus bisa membawa Persikabo ke Liga professional level I,"pintanya.
Senada dengan Ridwan, Saleh, Kabomania Megamendung mengungkapkan, Kabomania tidak akan tinggal diam membantu langkah pengurus untuk mewujudkan agar persikabo bisa berkompetisi di level I.
"Sudah lama Kabomania menginginkan Persikabo tampil di kompetisi tertinggi yang ada di tanah air, karena seperti diketahui Laskar Pajajaran selalu gagal untuk bisa menembus kasta utama di liga Indonesia sebelumnya. Karena itu, mumpung saat ini peluang terbuka lebar, pengurus harus memperjuangkannya," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Persikabo disarankan bermain dikompetisi level dua di kompetisi yang akan dimulai pada awal Oktober mendatang.
"Saya yakin Persikabo tidak sanggup, karena itu saya menyarankan kepada pengurus untuk mengambil langkah bijak tetapi tetap mengikuti aturan yang ditekankan oleh AFC turun di kompetisi level dua,"kata Ridwan Ardiwinata, Ketua Harian PSSI pengcab Kab Bogor.
Menurutnya, kenapa tim berjuluk Laskar Pajajaran harus memilih untuk berkompetisi di level dua. Di kompetisi ini tidak jauh berbeda gengsinya dengan liga level satu, hanya ukuran depositnya saja yang beda, jika level satu nominal depositnya Rp 5 miliar untuk kompetisi level dua Rp 2 miliar.
"Kompetisi level dua tetap sama pamornya dengan liga level satu. Para pemain yang akan membela klubnya pun diperbolehkan yang berstatus bintang, baik itu nasional maupun legiusn asing. Asalkan, sesuai kuota yang sudah ditentukan PSSI,"katanya.
Lebih lanjut, Ridwan menguraikan, untuk level dua setiap tim boleh diperkuat 3 pemain asing, 2 pemain senior nasional dan 16 pemain lokal muda.
"Jadi, jangan mengkhawatirkan gebyar dan nilai kompetitif pada kompetisi level dua tidak ada. Justru ini menjadi peluang bagi klub peserta untuk lebih mengedepankan para pemain muda lokal yang selama ini selalu tersisihkan,"tandas mantan kepala dinas disalah satu SKPD dilingkungan Pemkab Bogor itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar