Detik - Tanggal 26 Mei lalu Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengirimkan surat kepada FIFA, dalam hal ini presidennya Sepp Blatter, terkait kongres 20 Mei lalu. Isi surat itu berupa permohonan maaf agar Indonesia tidak dijatuhkan sanksi.
Kongres 20 Mei yang semestinya dipakai untuk memilih kepengurusan baru malah berakhir deadlock karena kekisruhan tak kunjung mereda sejak dibukanya kongres pukul 14.00 itu.
Maka agenda FIFA yang meminta PSSI memiliki kepengurusan baru sebelum tanggal 21 Mei gagal terlaksana. Dan seperti yang ditakutkan banyak orang, sanksi menunggu di depan mata.
Agum dan Plt Sekjen PSSI Djoko Driyono sudah berangkat ke Zurich 27 Mei kemarin demi melaporkan seluruh kejadian di kongres kemarin. Namun sebelum itu Agum sudah mengirimkan surat lebih dulu kepada Blatter, yang isinya meminta Indonesia tidak diberi sanksi.
Sebab menurut Agum apa yang terjadi selama sidang bukanlah keinginan dari mayoritas stakeholder sepakbola di Indonesia dan meminta maaf atas kelakukan anggota kongres yang telah memalukan perwakilan FIFA, yakni Thierry Regenass serta Frank van Hattum.
Sebagai informasi saja, tanggal 31 Mei hingga 1 Juni FIFA akan mengadakan kongres tahunan untuk memilih presiden baru. Namun dari agenda FIFA yang tercantum di situs resminya, tak ada pembahasan sanksi untuk Indonesia. Yang ada hanyalah membahas sanksi yang menimpa Bosnia Hezergovina serta Brunei Darussalam
Berikut isi surat Agum tersebut dari email yang diterima detiksport
President Joseph S Blatter
Federation Internazionale de Football Association (FIFA)
FIFA House
FIFA-Strasse 20
Zurich, Switzerland
26 May 2011
Dear President Blatter
Situation of The Indonesian Football Association (PSSI)
It is with a deep sense of regret that I write to you today, due the events that transpired at the PSSI Congress on 20 May, 2011.
I would like to inform you that those who behaved with indiscipline and a lack of respect toward FIFA anda the sanctity of FIFA's Directives and decisions, are not the voice of the genuine stakeholders of Indonesian Football. The vast majority of PSSI together with the millions of football fans in the country loyally obey and respect the rules and regulations of FIFA governing body of world football.
The Normalisation Commitee is commited towards overcoming these difficulties and with the assistance of FIFA are confident of reaching the desired outcome for the good of Indonesian football.
On behalf of the Indonesian football family, I wish to convey our nation's fervent hope the FIFA wil look upon the situation in PSSI favourably and provide us with a second chance to correct our past mistakes and avoid a suspension.
I hope that in some way, these words of support may help bring about a positive reaction from yourself anda your colleagues in the FIFA Executive and the FIFA Congress.
With warmest regards.
Yours respectfully
Gen. (R) Agum Gumelar
Chairman
PSSI Normalisation Committee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar