Pakuan Raya - Rencana penghentian bantuan dana APBD buat tim sepakbola professonal yang tampil dalam ajang kompetisi Superliga atau Divisi Utama Ligina saat ini telah membuat resah jajaran pengurus klub yang timnya menjadi kontestan Kompetisi bentukan PSSI. Distopnya dana APBD ini akan mematikan semua klub Ligina dan juga akan banyak klub yang gulung tikar.
"Saya tidak setuju dana APBD itu dihentikan untuk olahraga seperti klub sepakbola Profesional. Karena masyarakat bola juga adalah masyarakat penyumbang APBD daerahnya. Masayarakat sepakbola tidak hanya pemain dan pelatih. Namun, semua supporter adalah masyarakat bola yang juga sebagai penyumbang PAD. Apalagi APBD sendiri memang berasal dari rakyat dan untuk rakyat," ujar Edison Hutahean, salah seorang pengurus Persikabo Kabupaten Bogor yang juga tercatat sebagai anggota Fraksi PDIP Kabupaten Bogor kepada pakar belum lama ini disela sela rapat KONI Kabupaten Bogor yang digelar di Gedung Marcopolo, Bukit Cimanggu City.
Edison juga berharap, kepada para pengusaha ataupun para birokrat harus benar benar menunjukan kepeduliannya kepada Persikabo yang notebene sebagai aset daerah Kabupaten Bogor. " Pengusaha jangan hanya ribut soal paket saja, birokrat jangan hanya ribut dan minta jabatan saja. Tapi tolong kita sama sama menjaga aset Pemkab Bogor yakni Persikabo sebagai klub anggota Divisi Utama PSSI. Selama ini memang ada pengusaha dan pejabat yang peduli kepada Persikabo, tapi hanya bisa dihitung dengan jari," beber Edison dengan tegas.
Sementara itu, General Manjer Persikabo, Mas'an Djajuli yang siap membantu dana 500 juta yang berasal dari uang kantognya untuk kebutuhan tim Persikabo musim depan mengatakan, ia sangat setuju kalau memang APBD dihapuskan. Karena dengan penghapusan dana APBD, akan diketahui pengusaha mana dan pejabat mana yang memang peduli kepada Persikabo. " Saya rela merogoh yang dari kantong saya sendiri untuk Persikabo. Mudah mudahan apa yang akan saya berikan itu bisa menjadi pancingan bagi para pengusaha atau birokrat untuk lebih menunjukan rasa kepemilikannya kepada Persikabo," tegas Mas'an.
Sementara itu, AY Sogir dari LSM Gerak mengatakan ia sangat setuju kalau memang ada yang menggagas agenda untuk meningkatkan kepedulian dari pengusaha dan pejabat kepada Persikabo. Namun, ia juga bertanya secara heran pula. "Apa betul selama ini tidak ada perhatian atau bantuan dari pengusaha lokal ataupun para investor yang melakukan usaha di Kabupaten Bogor seperti PT. Holcim, Indocemen, PT Antam, Taman Safari, Sentul City dll. Apakah perusahaan tersebut selama ini memang tidak pernah memberikan konstribusi kepada Persikabo ?. Kalau memang belum pernah, saya berharap ada upaya untuk melakukan duduk bareng antara pengusaha dengan Pemkab Bogor selaku owner Persikabo," jelas Sogir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar