Kekalahan Persikabo Kabupaten Bogor atas PSAP Sigli sebenarnya tak perlu terjadi, andai wasit bisa bersikap tegas. Banyak pelanggaran yang terjadi di lapangan, tapi hanya dua kartu kuning yang dikeluarkan dari kantong Puji Suprayitno. Dan itu diberikan kepada pemain Persikabo, Salim Alaydrus dan Jarot.
Kapten Laskar Pajajaran Zaenal Arief mengatakan, kekalahan ini tak perlu terjadi jika permainan berjalan normal. “Banyak pelanggaran keras dilakukan terhadap kami, tapi wasit tak mengeluarkAn peringatan keras kepada pemaiN lawan,” ujarnya saat ditemui Radar Bogor usai laga, kemarin.
Mantan pemain Persisam Putera Samarinda ini menilai, secara keseluruhan permainan timnya berjalan cukup baik. Hanya, faktor ketidaktegasan wasit membuat Persikabo harus menyerah. “Mau protes keras toh nggak ada gunanya. Bisabisa malah kami diserang penonton Sigli,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan pemain depan Jibby Wuwungan. Menurut dia, faktor lapangan juga berpengaruh besar terhadap permainan tim. “Rumput tidak rata, sehingga umpan-umpan pendek kerap tak efektif,” bebernya.
Jibby juga mengeluhkan kepemimpinan wasit yang dinilainya terlalu berpihak kepada tuan rumah. Ia mengungkapkan, saat Persikabo melakukan pelanggaran, wasit bersikap tegas. Tapi sebaliknya, kepada pemain tuan rumah sang pengadil hanya memberi peringatan. “Saya lihat sendiri bagaimana sikap wasit. Ini tidak seharusnya terjadi di sepakbola,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar