Persikabo dipastikan gagal mengikuti turnamen Bupati Rembang Cup yang dijadwalkan akan digulirkan pada 24 November mendatang. COO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, ketidakikutsertaan Laskar Pajajaran ini dikarenakan Persikabo memiliki agenda sendiri untuk menggelar sedikitnya tiga kali uji coba kandang sebelum menghadapi kompetisi Divisi Utama versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Dalam kurun waktu dekat ini, Tugihadi dkk dijadwalkan akan melakoni uji coba dengan tim-tim level 1 seperti Persiba Bantul, Persiram Raja Ampat, dan satu klub luar negeri, Serawak FC.
“Surat undangannya memang sudah ditangan kita, tapi kita sepertinya tidak akan mengikuti kompetisi itu, mengingat kita sudah menjadwalkan uji coba di Bogor, kalau kita tetap ikut Bupati Rembang Cup, kita takutkan kondisi pemain bisa drop, lebih baik kita fokuskan uji coba disini saja, apalagi awal bulan Desember kita akan menghadapi Serawak FC,” ujar rudi kepada Pakar, kemarin. Untuk sementara waktu ini, Persikabo tengah berkonsentrasi mencari 20 nama pemain yang akan didaftarkan Persikabo di PT.LPIS untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama.
Selain itu, Persikabo juga tengah memantau tiga pemain asing yang bakal memperebutkan satu kursi pemain asing Persikabo yakni Bruno Pepito dan Alfredo Cano, serta satu lagi pendatang baru yakni ferry andy soma, mantan striker Bandung FC.“Kita memang sedang memantau perkembangan mereka, kita lihat dulu dong mana yang sesuai dengan karakter Persikabo, mudah-mudahan secepatnya kita bisa menemukan satu pemain asing tersebut, dan segera mendaftarkannya ke LPIS,” tukasnya.
(pakuanraya)
Rabu, 23 November 2011
Kegagalan Garuda Muda Harus Jadi Bahan Evaluasi
Kegagalan Timnas U-23 di babak final SEA Games 2011 bukan hanya memukul para pemain dan pelatih U-23 saja. Jutaan supporter Skuad Garuda Muda juga merasakan kekecewaan yang sama karena tim kebanggaan Indonesia gagal merebut kembali medali emas yang sudah sejak 20 tahun lalu tak berhasil didapatkan Indonesia , tak terkecuali para punggawa Persikabo. Sebagai seorang pemain bola, sungguh menyakitkan tak mampu memberikan kemenangan bagi timnya yang memiliki ribuan pendukung, dan para pemain Persikabo ini tahu betul apa yang kini tengah dirasakan para Garuda Muda ini.
“Kecewa tentu pasti, kita sudah lama menantikan juara, tapi perjuangan para pemain timnas U-23 kemarin patut kita acungi jempol, semangat mereka sungguh luar biasa, apalagi dengan waktu pertandingan yang cukup lama, susah bagi seorang pemain sepakbola untuk bisa konsentrasi penuh dalam waktu selama itu, mereka tetap yang terbaik,” ujar Erik salah satu pemain Persikabo kepada Pakar, kemarin. Sementara itu pandangan lain dilontarkan salah satu pemain senior, Masperi Kasim. Menurutnya, kekalahan timnas Indonesia kontra Malaysia kemarin harus dijadikan bahan evaluasi bagi PSSI sendiri mengapa 20 tahun lamanya mereka belum mampu memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.
“Harusnya kegagalan kemarin bisa dijadikan evaluasi, sebenarnya kekalahan kita ini wajar, apalagi jika dilihat dari persiapan kedua tim, federasi Sepakbola Malaysia sudah menyiapkan para pesepakbola mereka sejak lama dan berjenjang lalu dibina secara intensif oleh federasi sepakbola setempat, sedangkan Indonesia terbiasa dengan persiapan yang serba mepet, mungkin ada pembinaan berjenjang, tapi kita lihat hasilnya kan, seperti timnas SAD yang dikirim ke Uruguay itu, mereka pulang saja, ujung-ujungnya pemain ini hanya dijadikan proyek PSSI saja tanpa ada hasil nyata bagi Indonesia, ” tukas mantan Kapten Bogor Raya FC ini.
Lebih lanjut, Ia berharap PSSI bisa segera memperbaiki pola pembinaan sepakbola di Indonesia, dan mempertahankan skuad timnas U-23 yang ada untuk terus dibina sehingga pada saat dibutuhkan nanti, Indonesia tak lagi kebingungan dengan masa persiapan tim yang mepet.
(pakuanaya)
“Kecewa tentu pasti, kita sudah lama menantikan juara, tapi perjuangan para pemain timnas U-23 kemarin patut kita acungi jempol, semangat mereka sungguh luar biasa, apalagi dengan waktu pertandingan yang cukup lama, susah bagi seorang pemain sepakbola untuk bisa konsentrasi penuh dalam waktu selama itu, mereka tetap yang terbaik,” ujar Erik salah satu pemain Persikabo kepada Pakar, kemarin. Sementara itu pandangan lain dilontarkan salah satu pemain senior, Masperi Kasim. Menurutnya, kekalahan timnas Indonesia kontra Malaysia kemarin harus dijadikan bahan evaluasi bagi PSSI sendiri mengapa 20 tahun lamanya mereka belum mampu memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.
“Harusnya kegagalan kemarin bisa dijadikan evaluasi, sebenarnya kekalahan kita ini wajar, apalagi jika dilihat dari persiapan kedua tim, federasi Sepakbola Malaysia sudah menyiapkan para pesepakbola mereka sejak lama dan berjenjang lalu dibina secara intensif oleh federasi sepakbola setempat, sedangkan Indonesia terbiasa dengan persiapan yang serba mepet, mungkin ada pembinaan berjenjang, tapi kita lihat hasilnya kan, seperti timnas SAD yang dikirim ke Uruguay itu, mereka pulang saja, ujung-ujungnya pemain ini hanya dijadikan proyek PSSI saja tanpa ada hasil nyata bagi Indonesia, ” tukas mantan Kapten Bogor Raya FC ini.
Lebih lanjut, Ia berharap PSSI bisa segera memperbaiki pola pembinaan sepakbola di Indonesia, dan mempertahankan skuad timnas U-23 yang ada untuk terus dibina sehingga pada saat dibutuhkan nanti, Indonesia tak lagi kebingungan dengan masa persiapan tim yang mepet.
(pakuanaya)
Kabomania Turut Berduka
Insiden tewasnya dua supporter Indonesia saat hendak menyaksikan laga final timnas U-23 Indonesia kontra Malaysia Senin (21/11), kemarin mengundang keprihatinan dari seluruh kalangan supporter salah satunya Kabomania. Dua supporter yang sudah terungkap identitasnya yakni Reno Alvino (21), warga Cilitan, Jakarta Timur dan Aprilianto Eko Wicaksono (14), warga Jalan Danau Batur VIII Nomor 15 RT 01 RW 07, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang ini tewas mengenaskan akibat kisruh yang terjadi di sektor 15 Stadion Gelora Bung Karno jelang pertandingan.
Selain mereka, belasan supporter lainnya juga terluka cukup parah sehingga harus dilarikan kerumah sakit. Atas kejadian tersebut, Muhammad Dzikri, salah satu supporter Kabomania yang menyaksikan kejadian naas itu berharap agar persitiwa dan kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di stadion manapun. Ia berharap pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno bisa ditingkatkan.
“Kita cukup prihatin dengan tewasnya dua supporter timnas Indonesia, seharusnya mereka bisa menikmati pertandingan timnas tanpa harus meregang nyawa, mungkin kejadian naas ini tidak akan terjadi jika pengamanan lebih diperketat dan para penonton bisa tertib, sekali lagi ini adalah peringatan bagi kita,” ujar Dzikri kepada Pakar, kemarin. Lebih lanjut, Dzikri berharap kejadian naas ini tidak lagi terulang di stadion manapun dan menimpa pada supporter lainnya. Ia menambahkan, untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi kepada Kabomania , Ia berharap Kabomania kedepannya punya link untuk mempermudah mendapatkan tiket timnas, sehingga tidak ada lagi istilah masuk secara paksa ke dalam Stadion.
(pakuanraya)
Selain mereka, belasan supporter lainnya juga terluka cukup parah sehingga harus dilarikan kerumah sakit. Atas kejadian tersebut, Muhammad Dzikri, salah satu supporter Kabomania yang menyaksikan kejadian naas itu berharap agar persitiwa dan kerusuhan seperti ini tidak terjadi lagi di stadion manapun. Ia berharap pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno bisa ditingkatkan.
“Kita cukup prihatin dengan tewasnya dua supporter timnas Indonesia, seharusnya mereka bisa menikmati pertandingan timnas tanpa harus meregang nyawa, mungkin kejadian naas ini tidak akan terjadi jika pengamanan lebih diperketat dan para penonton bisa tertib, sekali lagi ini adalah peringatan bagi kita,” ujar Dzikri kepada Pakar, kemarin. Lebih lanjut, Dzikri berharap kejadian naas ini tidak lagi terulang di stadion manapun dan menimpa pada supporter lainnya. Ia menambahkan, untuk mencegah hal-hal seperti itu terjadi kepada Kabomania , Ia berharap Kabomania kedepannya punya link untuk mempermudah mendapatkan tiket timnas, sehingga tidak ada lagi istilah masuk secara paksa ke dalam Stadion.
(pakuanraya)
Persikabo Daftarkan 20 Pemain
Mendekati tanggal deadline pendaftaran peserta kompetisi liga Divisi Utama versi PT.Liga Prima Sportindo (LPIS) yang jatuh pada 25 November mendatang, para pemain Persikabo mulai harap-harap cemas. Pasalnya, dari 30 pemain yang saat ini sudah menjalani seleksi kurang lebih selama sebulan, hanya 20 pemain saja yang akan didaftarkan ke PSSI. Hal itu yang ditakutkan para pemain, terutama pemain lokal Persikabo, salah satunya Mu'mien. “Harap-harap cemas juga si, takut nggak didaftarin ke PSSI, sampai sekarang kita semua belum tahu siapa saja pemain yang akan didaftarkan ke PSSI, kalau nggak didaftarin kita kan harus menunggu lama lagi sekitar sebulan untuk periode pendaftaran gelombang dua,” ujar Mu'mien saat ditemui Pakar di mess Persikabo, kemarin.
Kendati harap-harap cemas, pesepakbola asal Ciapus yang sudah merumput di Persikabo sejak zaman Iwan Setiawan ini tetap optimis bisa terjaring dalam daftar 20 nama pemain yang akan direkomendasikan oleh Headcoach Persikabo, Suimin Diharja ke manajemen untuk segera didaftarkan ke PSSI. “Ya harus optimistis sekarang ini, berjuang sekuat tenaga untuk dapat tiket kompetisi liga Divisi Utama, sekarang ini jalani dulu apa yang ada, latihan sekeras apapun ya tetap kita laksanakan dengan baik, karena itu kewajiban kita sebagai pemain, masalah hasil semua kan tergantung pelatih, kita sebagai pemain yang penting berusaha, “ tukasnya.
Seperti yang diberitakan Pakar beberapa waktu lalu, Persikabo memang hanya akan mendaftarkan 20 pemain dalam kompetisi level 2 PSSI untuk tahap awal kompetisi, sedangkan untuk sisanya yakni lima pemain akan didaftarkan di periode kedua sekitar bulan Januari mendatang.
(PAKUANRAYA)
Kendati harap-harap cemas, pesepakbola asal Ciapus yang sudah merumput di Persikabo sejak zaman Iwan Setiawan ini tetap optimis bisa terjaring dalam daftar 20 nama pemain yang akan direkomendasikan oleh Headcoach Persikabo, Suimin Diharja ke manajemen untuk segera didaftarkan ke PSSI. “Ya harus optimistis sekarang ini, berjuang sekuat tenaga untuk dapat tiket kompetisi liga Divisi Utama, sekarang ini jalani dulu apa yang ada, latihan sekeras apapun ya tetap kita laksanakan dengan baik, karena itu kewajiban kita sebagai pemain, masalah hasil semua kan tergantung pelatih, kita sebagai pemain yang penting berusaha, “ tukasnya.
Seperti yang diberitakan Pakar beberapa waktu lalu, Persikabo memang hanya akan mendaftarkan 20 pemain dalam kompetisi level 2 PSSI untuk tahap awal kompetisi, sedangkan untuk sisanya yakni lima pemain akan didaftarkan di periode kedua sekitar bulan Januari mendatang.
(PAKUANRAYA)