Pakuan Raya - Upaya manajemen PT Bogor Raya FC untuk melakukan marger dengan Persikabo Bogor pupus sudah. Karena semua elemen pemerhati, suporter dan masyarakat Kabupaten Bogor lainnya tidak menghendaki proses merger klub kebanggannya yang sudah berdiri sejak tahun 1973 tersebut. Dampak kegagalan merger tersebut, Chief Operating Officer PT Bogor Raya akhirnya membubarkan klub sepakbolanya yakni Bogor Raya FC yang berkiprah di Liga Primer Indonesia (LPI).
"Boleh dikatakan klub Bogor Raya FC sudah bubar. Dalam waktu dekat ini saya akan berbicara dengan jajaran manajemen dan pelatih soal sisa kontrak ini. Apakah ada pemutihan atau kebijaksanaan sebulan gaji saja. Nanti kita akan bicarakan secara internal di manajemen PT Bogor Raya FC," ujar Rhendie Arindra.
Selanjutnya, kata Rhendie, kendati PT Bogor Raya sudah membubarkan klub sepakbolanya, namun aktifitas PT Bogor Raya nya tetap ada. " Yang bubar itu hanya klub sepakbola Bogor Raya FC saja, tapi sebagai badan usaha, PT Bogor Raya tetap ada. Bahkan, kita saat ini tengah mempertimbangkan tawaran dari Persisam Samarinda dan Persiba Bantul yang mengajukan kerjasama dengan PT Bogor Raya," tukas Rhendie.
Namun demikian, kata Rhendie, ia akan mempelajari dulu soal tawaran kerjasama dengan dua klub tersebut. Kalau memang memungkinkan dilakukan, maka ia lebih memilih untuk melakukan kerjasama dengan Persiba Bantul. Akan tetapi, kalau memang tidak bisa dilakukan kerjasama dengan dua klub tersebut, kemungkinan besar PT Bogor Raya akan lebih fokus melaksanakan pembinaan sepakbola usia dini. Kebetulan PT Bogor Raya akan kerjasama dengan Manchester United dengan membentuk Akademi Sepakbola Manchester United.
"Insya Allah akademi MU itu akan mulai beroperasi pada bulan Oktober mendatang. Saya akan merekrut talenta pesepakbola muda yang ada di wilayah II Bogor . Bahkan, saya punya obsesi untuk membawa enam pemain dari Bogor untuk bisa berangkat ke Manchester United lewat Akademi tersebut," kilahnya lagi.
Rhendie sendiri mengaku tidak kecewa gagal melakukan merger dengan Persikabo. Toh, katanya, baik Persikabo dan Bogor Raya FC sama sama klub kebanggan masyarakat Bogor. Hingga harus salah satu klub yang harus mengalah kalau memang merger tidak bisa dilakukan.
"Saya juga berharap Persikabo bisa lolos verifikasi yang akan dilakukan PSSI dan AFC. Kalau Persikabo lolos verifiaksi dan bisa tampil dalam level satu kompetisi Liga Profesional. Maka, ini juga akan menjadi kebanggaan saya dan juga masyarakat Bogor lainnya. Karena sebagai pecinta sepakbola, saya memang menginginkan ada wakil Bogor yang tampil dalam Liga Profesional musim depan," beber Rhendie tegas.
Ketika disinggung apakah ia akan membantu Persikabo dalam hal manajemennya, secara tegas Rhendie mengatakan, selagi untuk kemajuan sepakbola Bogor, maka ia siap memberikan waktu, tenaga dan pemikiran bagi kemajuan Persikabo. "Kalau memang ada tawaran dari direksi PT Persikabo Bogor kepada saya untuk ikut bergabung dalam pengelolaan bidang usahanya, maka saya siap membantu dan membesarkan Persikabo dari sisi bisnisnya," pungkasnya.
Senin, 15 Agustus 2011
Kabomania Tetap Ngotot Level Satu
Pakuan Raya - Desakan pecinta sepak bola di Kabupaten Bogor menyaksikan Persikabo tampil dikasta kompetisi tertinggi musim 2011/2012 terus mengalir. Setelah sebelumnya para pentolan Kabomania di beberapa Kecamatan menyerukan harapan tersebut, kini asa serupa juga datang dari Kabomania Bilabong dan Slankers Bojonggede.
"Tuntutan ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada Persikabo. Sekarang waktu yang tepat bagi Persikabo untuk menunjukan kepada publik luas kalau Persikabo mampu bersaing dan sejajar dengan klub elit di beberapa daerah. Jadi pengurus Persikabo harus maksimal untuk memperjuangkannya,"ujar Azis Anwar pentolan Kabomania Bilabong, Cimanggis Bojonggede kepada Pakar, kemarin.
Menurut dia, Persikabo memiliki segalanya untuk bisa berkiprah di kompetisi mendatang, termasuk memenuhi seluruh aspek untuk menjadi sebuah klub seperti yang telah ditetapkan AFC. Karena itu, sangat diharapkan.
"Persikabo jangan kalah dengan Kota/Kabupaten lain. Tengok daerah Yogyakarta, meski dilihat dari kondisi geografis dan potensinya sangat jauh dari Kabupaten Bogor mereka mampu memperjuangkan klub sepak bolanya. Bahkan kalau tidak terbentur aturan sekarang salah satu timnya ada yang tampil di kasta tertinggi di tanah air,"tandasnya.
Disamping itu, Azis juga sangat berharap sosok Rachmat Yasin (RY) dan Mas'an Djajuli kembali berduet untuk me-nahkodai Persikabo dalam mengarungi musim kompetisi 2011/2012. "Sampai saat ini belum ada figur yang layak menggantikan RY. Memang beliau akan terbentur aturan, tapi saya sangat berharap ada perubahan kebijakan sehingga RY masih bisa menjabat kembali beberapa tahun kedepan,"harapnya.
Sebelumnya, pentolan Kabomania meminta pengurus Persikabo memperjuangkan tim berjuluk Laskar Pajajaran, agar dapat tampil di level tertinggi atau level I di kompetisi yang akan digelar PSSI pada medio Oktober mendatang.
"Kami tidak mau Persikabo tampil di kompetisi level II (dua) seperti yang disampaikan oleh salah seorang pengurus cabang (pengcab) PSSI Kabupaten Bogor sebelumnya,"kata Kemal Pasya pentolan Kabomania.
Dia mengatakan, Kabomania sangat berharap Persikabo bisa masuk liga level I. Menurutnya, ssecara teknis, Persikabo memiliki semua persyaratan yang diinginkan PSSI untuk bisa menjadi sebuah klub profesional dan tampil di liga profesional level utama.
"Sudah lama Kabomania menginginkan Persikabo tampil di kompetisi tertinggi yang ada di tanah air, karena seperti diketahui Laskar Pajajaran selalu gagal untuk bisa menembus kasta utama di liga Indonesia sebelumnya. Karena itu, mumpung saat ini peluang terbuka lebar, pengurus harus memperjuangkannya,"tandasnya.
"Tuntutan ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada Persikabo. Sekarang waktu yang tepat bagi Persikabo untuk menunjukan kepada publik luas kalau Persikabo mampu bersaing dan sejajar dengan klub elit di beberapa daerah. Jadi pengurus Persikabo harus maksimal untuk memperjuangkannya,"ujar Azis Anwar pentolan Kabomania Bilabong, Cimanggis Bojonggede kepada Pakar, kemarin.
Menurut dia, Persikabo memiliki segalanya untuk bisa berkiprah di kompetisi mendatang, termasuk memenuhi seluruh aspek untuk menjadi sebuah klub seperti yang telah ditetapkan AFC. Karena itu, sangat diharapkan.
"Persikabo jangan kalah dengan Kota/Kabupaten lain. Tengok daerah Yogyakarta, meski dilihat dari kondisi geografis dan potensinya sangat jauh dari Kabupaten Bogor mereka mampu memperjuangkan klub sepak bolanya. Bahkan kalau tidak terbentur aturan sekarang salah satu timnya ada yang tampil di kasta tertinggi di tanah air,"tandasnya.
Disamping itu, Azis juga sangat berharap sosok Rachmat Yasin (RY) dan Mas'an Djajuli kembali berduet untuk me-nahkodai Persikabo dalam mengarungi musim kompetisi 2011/2012. "Sampai saat ini belum ada figur yang layak menggantikan RY. Memang beliau akan terbentur aturan, tapi saya sangat berharap ada perubahan kebijakan sehingga RY masih bisa menjabat kembali beberapa tahun kedepan,"harapnya.
Sebelumnya, pentolan Kabomania meminta pengurus Persikabo memperjuangkan tim berjuluk Laskar Pajajaran, agar dapat tampil di level tertinggi atau level I di kompetisi yang akan digelar PSSI pada medio Oktober mendatang.
"Kami tidak mau Persikabo tampil di kompetisi level II (dua) seperti yang disampaikan oleh salah seorang pengurus cabang (pengcab) PSSI Kabupaten Bogor sebelumnya,"kata Kemal Pasya pentolan Kabomania.
Dia mengatakan, Kabomania sangat berharap Persikabo bisa masuk liga level I. Menurutnya, ssecara teknis, Persikabo memiliki semua persyaratan yang diinginkan PSSI untuk bisa menjadi sebuah klub profesional dan tampil di liga profesional level utama.
"Sudah lama Kabomania menginginkan Persikabo tampil di kompetisi tertinggi yang ada di tanah air, karena seperti diketahui Laskar Pajajaran selalu gagal untuk bisa menembus kasta utama di liga Indonesia sebelumnya. Karena itu, mumpung saat ini peluang terbuka lebar, pengurus harus memperjuangkannya,"tandasnya.
Optimis Masuk Level Satu
Pakuan Raya - Persikabo dipastikan mengambil satu tempat untuk tampil di kompetisi musim 2011/2012. Pengurus tim berjuluk Laskar Pajajaran, sudah mendaftarkan diri ke PSSI dan tinggal menunggu jadwal kapan akan dilakukan verifikasi. Yang jelas, perjuangan dari manajemen untuk menjadikan Persikabo sebagai klub professional patut diacungi jempol, Bahkan, Persikabo optimis level I.
Berdasarkan data, hingga saat ini aada sekitar 76 klub yang berasal dari Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama (DU) dan Liga Primer Indonesia (LPI) yang sudah mendaftar dan siap mengikuti asistensi yang akan dilakukan tim Satuan Tugas (Satgas) PSSI. Asistensi merupakan inisiatif PSSI membantu sebuah klub memenuhi persyaratan verifikasi yang telah ditetapkan.
Persikabo, bersama dengan klub-klub itu akan dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu mengenai aspek legal, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia dan sporting.
"Dari lima aspek yang ditetapkan AFC tersebut, Persikabo optimis mampu memenuhinya. Kalaupun ada yang masih kurang mungkin menyangkut konfisi infrastruktur stadion saja yang masih terdapat kekurangan. Yaitu belum adanya ruang ganti pemain dan fasilitas pelengkap AC,"ujar Edison Hutahaen pengurus Persikabo kepada Pakar.
Dia menegaskan, tidak mempermasalahkan ketentuan persyaratan yang sudah ditetapkan PSSI pada setiap tim yang akan berkompetisi di liga profesional Indonesia musim sekarang. "Kalau aturan menghendaki demikian, ya harus iikuti. Lagi pula ada sisi positifnya juga,"tandas politisi Partai PDI-Perjuangan.
Dalam hal yang sama, pengurus teras persikabo, Rudi Ferdian yang digadang gadang bakal menjadi Direktur Utama PT Persikabo Bogor mengatakan, target manajemen tim berjuluk Laskar Pajajaran saat ini adalah bisa berkiprah di kompetisi Profesional Level I. Namun, bisa tidaknya sangat bergantungpada hasil verifikasi yang akan diumumkan PSSI a pada 25 Agustus 2011.
"Kompetisi level I atau II sama saja. Kita maunya level I, tapi keputusan bisa tidaknya Persikabo tampil di level tertinggi menunggu hasil verifikasi. Tapi, saya optimis bisa masuk level satu ,"ungkapnya.
Namun demikian, Rudi mengaku cukup optimis klub berkostum hijau kuning mampu lolos dari tahapan verifikasi. Sebab, secara kriteria untuk memenuhi lima aspek yang telah ditetapkan AFC.
Berdasarkan data, hingga saat ini aada sekitar 76 klub yang berasal dari Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama (DU) dan Liga Primer Indonesia (LPI) yang sudah mendaftar dan siap mengikuti asistensi yang akan dilakukan tim Satuan Tugas (Satgas) PSSI. Asistensi merupakan inisiatif PSSI membantu sebuah klub memenuhi persyaratan verifikasi yang telah ditetapkan.
Persikabo, bersama dengan klub-klub itu akan dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu mengenai aspek legal, finansial, infrastruktur, sumber daya manusia dan sporting.
"Dari lima aspek yang ditetapkan AFC tersebut, Persikabo optimis mampu memenuhinya. Kalaupun ada yang masih kurang mungkin menyangkut konfisi infrastruktur stadion saja yang masih terdapat kekurangan. Yaitu belum adanya ruang ganti pemain dan fasilitas pelengkap AC,"ujar Edison Hutahaen pengurus Persikabo kepada Pakar.
Dia menegaskan, tidak mempermasalahkan ketentuan persyaratan yang sudah ditetapkan PSSI pada setiap tim yang akan berkompetisi di liga profesional Indonesia musim sekarang. "Kalau aturan menghendaki demikian, ya harus iikuti. Lagi pula ada sisi positifnya juga,"tandas politisi Partai PDI-Perjuangan.
Dalam hal yang sama, pengurus teras persikabo, Rudi Ferdian yang digadang gadang bakal menjadi Direktur Utama PT Persikabo Bogor mengatakan, target manajemen tim berjuluk Laskar Pajajaran saat ini adalah bisa berkiprah di kompetisi Profesional Level I. Namun, bisa tidaknya sangat bergantungpada hasil verifikasi yang akan diumumkan PSSI a pada 25 Agustus 2011.
"Kompetisi level I atau II sama saja. Kita maunya level I, tapi keputusan bisa tidaknya Persikabo tampil di level tertinggi menunggu hasil verifikasi. Tapi, saya optimis bisa masuk level satu ,"ungkapnya.
Namun demikian, Rudi mengaku cukup optimis klub berkostum hijau kuning mampu lolos dari tahapan verifikasi. Sebab, secara kriteria untuk memenuhi lima aspek yang telah ditetapkan AFC.
Persikabo Berkostum Orange
Pakuan Raya - Ditengah jajaran direksi PT Persikabo Bogor mempersiapkan untuk mengikuti tahapan verifikasi yang akan dilakukan PSSI dan AFC, saat ini sudah mulai muncul wacana kalau Persikabo untuk musim kompetisi tahun depan akan memilih kostum Orange (Mirip Kostum Belanda) . Apalagi warna orange memang warna awal atau pertama saat Persikabo dilahirkan pada tahun 1973 lalu.
"Saya sangat setuju kalau memang Persikabo berganti kostum dan memilih warna orange. Karena memang sejak tahun 1973 lalu, warna dasar kostum Persikabo adalah warna orange. Hingga tidak ada masalah bagi saya ataupun para mantan pemain dan pendiri Persikabo , jika warna Orange itu kembali menjadi warna dasar bagi Persikabo Bogor untuk tampil dalam kompetisi sepakbola Liga Profesonal level satu mendatang," ujar Edison Hutahean, salah seorang pengurus Persikabo Bogor yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP.
Namun demikian, kata Edison, persoalan ganti kostum ini, tentunya akan dibahas dulu dilevel jajaran direksi PT Persikabo Bogor.
Disamping itu, kata Edison, ia berharap wacana pergantian kostum Persikabo ini jangan dikait-kaitkan dengan persoalan politik. Ia mencontohkan beberapa klub di Eropa , sampai saat ini, selalu menggunakan warna kostum yang memang warna kebesaran klub disaat klub itu didirikan. "Kita bisa lihat warna kaos Liverpool, AC Milan, MU, Chelsea ataupun Real Madrid, mereka menggunakan warna kostum yang dipakai sejak klub itu didirikan. Hingga sangat wajar, jika ada wacana para pendiri atau mantan pemain Persikabo yang menginginkan Persikabo harus kembali ke warna dasarnya yakni warna Orange," tukasnya.
Sementara itu, Herzon Hezkia salah seorang pemerhati sepakbola di Bogor mengatakan, ia setuju setuju saja kalau memang Persikabo akan ganti kostum dengan warna orange atau warna apa saja. Apalagi warna orange punya makna sejarah bagi lahirnya Persikabo. Akan tetapi, kata Herzon apakah nantinya kalau warna orange itu bakal diterima oleh Kabomania. Karena selama ini warna orange sangat identik dengan The Jack.
Hal terpenting, kata Herzon, untuk saat ini atau kedepannya, Persikabo tidak boleh dikait-kaitkan dengan politik. Biarkan, Persikabo menjadi sebuah industri sepakbola yang dikelola secara professional. Pasalnya, selama ini pengelolaan Persikabo sangat jauh dari kesan Profesional. Persikabo lebih kental dengan nuansa politiknya
. "Lebih baik Persikabo pilih kostum yang memang tidak ada kaitan dengan kekuasaan yang memimpin Kabupaten Bogor. Kalau memang warna organe itu warna asal Persikaboo kenapa tidak kita coba saja balikan ke warna orange. Namun, tentunya hal ini harus dibahasa secara resmi dengan semua elemen. Termasuk Kabomania. Terpenting lagi, saya berharap pengelolaan Persikabo harus benar benar dipisahkan dengan kepentingan politik," tegasnya.
Dalam hal terpisah, Wawan Haikal anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bogor mengatakan, ia tidak mau berkomentar terlalu jauh dengan persoalan warna kostum apa yang akan dipakai oleh Persikabo dalam kompetisi Liga Profesional musim depan. Menurutnya, persoalan warna bukan hal yang terlalu krusial. Karena yang terpenting bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor Persikabo tetap eksis dan tetap menjadi milik, aset dan kebanggan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor.
"Saya sih setuju saja kalau Persikabo ganti kostum ataupun tidak. Hal terpenting yang harus diingat adalah Persikabo harus tetap menjadi milik masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Karena Persikabo punya sejarah penting bagi perjalanan Kabupaten Bogor dalam kancah sepakbola nasional," beber Wawan Haikal.
"Saya sangat setuju kalau memang Persikabo berganti kostum dan memilih warna orange. Karena memang sejak tahun 1973 lalu, warna dasar kostum Persikabo adalah warna orange. Hingga tidak ada masalah bagi saya ataupun para mantan pemain dan pendiri Persikabo , jika warna Orange itu kembali menjadi warna dasar bagi Persikabo Bogor untuk tampil dalam kompetisi sepakbola Liga Profesonal level satu mendatang," ujar Edison Hutahean, salah seorang pengurus Persikabo Bogor yang juga tercatat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP.
Namun demikian, kata Edison, persoalan ganti kostum ini, tentunya akan dibahas dulu dilevel jajaran direksi PT Persikabo Bogor.
Disamping itu, kata Edison, ia berharap wacana pergantian kostum Persikabo ini jangan dikait-kaitkan dengan persoalan politik. Ia mencontohkan beberapa klub di Eropa , sampai saat ini, selalu menggunakan warna kostum yang memang warna kebesaran klub disaat klub itu didirikan. "Kita bisa lihat warna kaos Liverpool, AC Milan, MU, Chelsea ataupun Real Madrid, mereka menggunakan warna kostum yang dipakai sejak klub itu didirikan. Hingga sangat wajar, jika ada wacana para pendiri atau mantan pemain Persikabo yang menginginkan Persikabo harus kembali ke warna dasarnya yakni warna Orange," tukasnya.
Sementara itu, Herzon Hezkia salah seorang pemerhati sepakbola di Bogor mengatakan, ia setuju setuju saja kalau memang Persikabo akan ganti kostum dengan warna orange atau warna apa saja. Apalagi warna orange punya makna sejarah bagi lahirnya Persikabo. Akan tetapi, kata Herzon apakah nantinya kalau warna orange itu bakal diterima oleh Kabomania. Karena selama ini warna orange sangat identik dengan The Jack.
Hal terpenting, kata Herzon, untuk saat ini atau kedepannya, Persikabo tidak boleh dikait-kaitkan dengan politik. Biarkan, Persikabo menjadi sebuah industri sepakbola yang dikelola secara professional. Pasalnya, selama ini pengelolaan Persikabo sangat jauh dari kesan Profesional. Persikabo lebih kental dengan nuansa politiknya
. "Lebih baik Persikabo pilih kostum yang memang tidak ada kaitan dengan kekuasaan yang memimpin Kabupaten Bogor. Kalau memang warna organe itu warna asal Persikaboo kenapa tidak kita coba saja balikan ke warna orange. Namun, tentunya hal ini harus dibahasa secara resmi dengan semua elemen. Termasuk Kabomania. Terpenting lagi, saya berharap pengelolaan Persikabo harus benar benar dipisahkan dengan kepentingan politik," tegasnya.
Dalam hal terpisah, Wawan Haikal anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bogor mengatakan, ia tidak mau berkomentar terlalu jauh dengan persoalan warna kostum apa yang akan dipakai oleh Persikabo dalam kompetisi Liga Profesional musim depan. Menurutnya, persoalan warna bukan hal yang terlalu krusial. Karena yang terpenting bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor Persikabo tetap eksis dan tetap menjadi milik, aset dan kebanggan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor.
"Saya sih setuju saja kalau Persikabo ganti kostum ataupun tidak. Hal terpenting yang harus diingat adalah Persikabo harus tetap menjadi milik masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Karena Persikabo punya sejarah penting bagi perjalanan Kabupaten Bogor dalam kancah sepakbola nasional," beber Wawan Haikal.