Bola.net - Seperti diduga sebelumnya, Tri Goestoro akhirnya ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PSSI periode 2011-2015. Penunjukan ini diumumkan di Sekretariat PSSI, Senayan, Kamis (14/07).
Seperti dikutip dari Detiksport, pengumuman ditunjuknya Tri Goestoro dilakukan sendiri oleh Ketua Umum PSSI Periode 2011-2015, Djohar Arifin Husein. Dalam tugasnya dia akan dibantu oleh Hadiyandra dan mantan pengurus PSSI lainnya, Tondo Widodo.
"Kami dari Exco telah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Oleh karena itu, kami bakal melakukan sebisa mungkin untuk menempatkan mereka sesuai dengan kriteria. Kita harapkan mereka bisa bekerja sebaik mungkin sesuai dengan posisi dan bidangnya masing-masing," papar Djohar, dalam kesempatan tersebut.
Bagi Tri Goestoro, ini merupakan kali keduanya dia menduduki posisi Sekretaris Jenderal PSSI. Sebelumnya, dia pernah menduduki posisi serupa pada periode 1998-2003, di bawah kepemimpinan Agum Gumelar.
Selain mengumumkan pejabat posisi Sekretaris Jenderal, dalam kesempatan yang sama, Djohar juga mengumumkan pejabat bendahara umum dan wakil bendahara. Kedua posisi ini masing-masing diisi Zulkifli Tanjung dan Husni Hasibuan sebagai wakil. Sementara, posisi Koordinator Bidang Kompetisi dipercayakan pada Sihar Sitorus.
Kamis, 14 Juli 2011
Inilah Profil Pelatih Anyar Timnas Indonesia
Bolaindo - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia resmi menunjuk Wilhelmus "Wim" Gerardus Rijsbergen. Siapakah dia? Ternyata prestasinya cukup lumayan. Pria yang akrab disebut Wim Rijsbergen lahir pada 18 Januari 1952 di Leiden, Belanda. Karir sepakbola Wim lebih gemerlap dibanding Alfred Riedl. Dia bahkan sudah pernah memperkuat timnas Belanda era 70-an.
Memulai karir di klub VV Roodenburg junior, pada tahun 70, Wim muda bergabung secara profesional dengan PEC Zwolle. Bermain bagus, dia langsung direkrut Feyenoord pada tahun 1971 sampai 78, yang membawa dia kedalam timnas "Oranye".
Gelar juara Belanda dipersembahkan oleh Wim pada musim pertamanya di Feyenoord (yang kala itu masih bernama Feijenoord) dan tahun 1974. Tapi puncaknya adalah membawa klub tersebut juara UEFA 73-74 dimana mereka adalah wakil pertama Belanda yang bisa mengangkat trofi tersebut. Hebatnya, Wim mencetak sebuah gol pada pertandingan final kegawang Tottenham Hotspurs.
Pencapaian inilah yang membuatnya dipanggil tim nasional Belanda. Dengan The Flying Dutchmen, Wim masuk kedalam tim yang membawa negara tersebut jadi runner-up Piala Dunia dua kali beruntun tahun 1974 dan 1978.
Setelah itu, pemain yang berposisi sebagai bek itu mulai melanglang buana dengan memperkuat SC Bastia (Perancis) dan New York Cosmos pada Liga Sepakbola Amerika Utara. Sebelum menutup karir di FC Utrecht tahun 1986.
Karir kepelatihan Wim juga cukup bagus. Pria berusia 52 tahun itu pernah mengarsiteki tim junior Ajax Amsterdam, Volendam, NAC Brenda sampai FC Groningen. Dia juga pernah turun dalam ajang Piala Dunia 2006 di Jerman bersama Trinidad dan Tobago, walau hanya sebagai assisten pelatih.
Sebelum ditunjuk menjadi pelatih tim "Garuda", Wim sudah pernah mencicipi sepakbola Indonesia saat meracik strategi PSM Makassar dikancah Liga Premier Indonesia (LPI).
Bagaimana kiprah Wim dalam dua pertandingan pra-Piala Dunia kontra Turkmenistan, 23 dan 28 Juli, mendatang? Kita nantikan saja..
Memulai karir di klub VV Roodenburg junior, pada tahun 70, Wim muda bergabung secara profesional dengan PEC Zwolle. Bermain bagus, dia langsung direkrut Feyenoord pada tahun 1971 sampai 78, yang membawa dia kedalam timnas "Oranye".
Gelar juara Belanda dipersembahkan oleh Wim pada musim pertamanya di Feyenoord (yang kala itu masih bernama Feijenoord) dan tahun 1974. Tapi puncaknya adalah membawa klub tersebut juara UEFA 73-74 dimana mereka adalah wakil pertama Belanda yang bisa mengangkat trofi tersebut. Hebatnya, Wim mencetak sebuah gol pada pertandingan final kegawang Tottenham Hotspurs.
Pencapaian inilah yang membuatnya dipanggil tim nasional Belanda. Dengan The Flying Dutchmen, Wim masuk kedalam tim yang membawa negara tersebut jadi runner-up Piala Dunia dua kali beruntun tahun 1974 dan 1978.
Setelah itu, pemain yang berposisi sebagai bek itu mulai melanglang buana dengan memperkuat SC Bastia (Perancis) dan New York Cosmos pada Liga Sepakbola Amerika Utara. Sebelum menutup karir di FC Utrecht tahun 1986.
Karir kepelatihan Wim juga cukup bagus. Pria berusia 52 tahun itu pernah mengarsiteki tim junior Ajax Amsterdam, Volendam, NAC Brenda sampai FC Groningen. Dia juga pernah turun dalam ajang Piala Dunia 2006 di Jerman bersama Trinidad dan Tobago, walau hanya sebagai assisten pelatih.
Sebelum ditunjuk menjadi pelatih tim "Garuda", Wim sudah pernah mencicipi sepakbola Indonesia saat meracik strategi PSM Makassar dikancah Liga Premier Indonesia (LPI).
Bagaimana kiprah Wim dalam dua pertandingan pra-Piala Dunia kontra Turkmenistan, 23 dan 28 Juli, mendatang? Kita nantikan saja..
Jika Tanpa APBD Persikabo Tidak Mampu
Pakuan Raya - Kongres Luar Biasa (KLB) sudah berlalu, Djohar Arifin terpilih sebagai ketua umum dan Farid Rahman menjadi Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Terpilihnya kedua orang yang mendapat dukungan penuh dari kelompok 78, sebelumnya mendukung pasangan Arifin Paniggoro dan George Toisutta ditanggapi serius Ketua Harian PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata.
Dia sangat berharap pasangan Djohar dan Farid mampu membawa gerbong PSSI lebih baik dari para pengurus sebelumnya. Terutama dalam mencari jalan keluar rencana tidak diperbolehkannya sebuah tim sepak bola profesional mendapat suntukan dana dari APBD.
"Rencana penyelenggaraan liga tanpa APBD belum bisa diaplikasikan. Dan Persikabo belum sanggup, terkecuali kalau ada seorang pengusaha yang memang perduli membiayai sebuah klub sepak bola, baru persoalannya bisa diatasi,"ujar manajer tim Persikabo U-18 kepada Pakar, Rabu (13/7).
Menurutnya, hal inilah yang menjadi persoalan utama saat ini. Sebab, jika rencana menggulirkan liga sepak bola tanpa APBD dipastikan akan banyak klub sepak bola yang gulung tikar, termasuk Persikabo. "Karena itu, kami sebagai pengurus PSSI di daerah sangat berharap ketua umum PSSI yang baru masih memberlakukan kebijakan lama yakni memperbolehkan sebuah klub mendapat subsidi dari APBD, meski tidak sepeuhnya,"tandasnya. Ridwan mengatakan, sebuah tim mendapat suntikan dari APBD sebetulnya sangat wajar. Terlebih uang tersebut sebelumnya merupakan uang masyarakat, dari partisipasi mereka membayar pajak.
"Masyarakat juga butuh hiburan. Saya perrnah mengadakan survey ke beberapa ,menanyakan boleh tidaknya uang APBD yang notabene didapat dari hasil pembayaran pajak mereka dipergunakan untuk membangun sebuah kulb sepak bola yang hebat. Masyarakata tidak ada yang keberatan,"tandasnya.
Karena itu, bila persoalan ini sudah dipecahkan, dirinya akan focus membentuk kepengurusan tim Persikabo yang saat ini tidak memiliki ketua umum paska Rachmat Yasin (RY) habis masa jabatannya.
"Ada dua program yang akan kita laksanakan setelah KLB selesai, yakni mengadakan Musyawarah Cabang (Muscab) dan evaluasi hasil kepengurusan Persikabo dan Pengcab PSSI sebelumnya. Yang pasti kita tidak berfikir neko-neko, kita hanya fokus menatap maaa depan Laskar Pajajaran," tandas ketua Bidang Prestasi KONI Kabupaten Bogor.
Apalagi, sambungnya, harus menanggapi rencana merger Persikabo dengan Bogor Raya FC atau sibuk menentukan pelatih dan pemain."Merger, itu wacana yang masih jauh yang belum tau kapan waktunya. Termasuk mencari siapa figur pelatih, bagaimana bisa berjalan kalau manajerial Persikabo belum terformat," tukasnya. Yang pasti, sambung Ridwan, kalaupun nanti pelaksanaan Muscab belum bisa digelar, tahapan awal yang akan dilakukan adalah evaluasi terhadap kinerja Pengcab PSSI kabupaten Bogor.
"Muscab sebetulnya harus sudah digelar, tapi pada saat itu mau digelar Pak Bupati sedang berada diluar negeri sehingga pelaksanaannya ditunda. Namun kalaupun nanti dilakukan, saya yakin sosok RY masih yang terdepan untuk kembali menahkodai Persikabo, karena tidak ada calon lain,"tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin (RY) mengatakan belum bisa berkomentar secara jauh terhadap persikabo menyambut musim kompetisi mendatang, terlebih wacana merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC.
"Saya belum tahu persis kebijakan pengurus PSSI yang baru,"ujar Bupati.
Yang ada dalam pikiran orang nomor satu di Kabupaten Bogor saat ini, Persikabo merupakan klub milik 4 juta rakyat yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Hingga tidak mudah untuk mewujudkan wacana merger. Kecuali kalau memang ada aturan dari pengurus PSSI yang baru. Kalaupun terjadi merger pasti akan terkendala soal nama. Pasalnya, nama Persikabo sudah melegenda dan menjadi nama kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor," pungkas ketua DPW PPP Jabar.
Dia sangat berharap pasangan Djohar dan Farid mampu membawa gerbong PSSI lebih baik dari para pengurus sebelumnya. Terutama dalam mencari jalan keluar rencana tidak diperbolehkannya sebuah tim sepak bola profesional mendapat suntukan dana dari APBD.
"Rencana penyelenggaraan liga tanpa APBD belum bisa diaplikasikan. Dan Persikabo belum sanggup, terkecuali kalau ada seorang pengusaha yang memang perduli membiayai sebuah klub sepak bola, baru persoalannya bisa diatasi,"ujar manajer tim Persikabo U-18 kepada Pakar, Rabu (13/7).
Menurutnya, hal inilah yang menjadi persoalan utama saat ini. Sebab, jika rencana menggulirkan liga sepak bola tanpa APBD dipastikan akan banyak klub sepak bola yang gulung tikar, termasuk Persikabo. "Karena itu, kami sebagai pengurus PSSI di daerah sangat berharap ketua umum PSSI yang baru masih memberlakukan kebijakan lama yakni memperbolehkan sebuah klub mendapat subsidi dari APBD, meski tidak sepeuhnya,"tandasnya. Ridwan mengatakan, sebuah tim mendapat suntikan dari APBD sebetulnya sangat wajar. Terlebih uang tersebut sebelumnya merupakan uang masyarakat, dari partisipasi mereka membayar pajak.
"Masyarakat juga butuh hiburan. Saya perrnah mengadakan survey ke beberapa ,menanyakan boleh tidaknya uang APBD yang notabene didapat dari hasil pembayaran pajak mereka dipergunakan untuk membangun sebuah kulb sepak bola yang hebat. Masyarakata tidak ada yang keberatan,"tandasnya.
Karena itu, bila persoalan ini sudah dipecahkan, dirinya akan focus membentuk kepengurusan tim Persikabo yang saat ini tidak memiliki ketua umum paska Rachmat Yasin (RY) habis masa jabatannya.
"Ada dua program yang akan kita laksanakan setelah KLB selesai, yakni mengadakan Musyawarah Cabang (Muscab) dan evaluasi hasil kepengurusan Persikabo dan Pengcab PSSI sebelumnya. Yang pasti kita tidak berfikir neko-neko, kita hanya fokus menatap maaa depan Laskar Pajajaran," tandas ketua Bidang Prestasi KONI Kabupaten Bogor.
Apalagi, sambungnya, harus menanggapi rencana merger Persikabo dengan Bogor Raya FC atau sibuk menentukan pelatih dan pemain."Merger, itu wacana yang masih jauh yang belum tau kapan waktunya. Termasuk mencari siapa figur pelatih, bagaimana bisa berjalan kalau manajerial Persikabo belum terformat," tukasnya. Yang pasti, sambung Ridwan, kalaupun nanti pelaksanaan Muscab belum bisa digelar, tahapan awal yang akan dilakukan adalah evaluasi terhadap kinerja Pengcab PSSI kabupaten Bogor.
"Muscab sebetulnya harus sudah digelar, tapi pada saat itu mau digelar Pak Bupati sedang berada diluar negeri sehingga pelaksanaannya ditunda. Namun kalaupun nanti dilakukan, saya yakin sosok RY masih yang terdepan untuk kembali menahkodai Persikabo, karena tidak ada calon lain,"tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin (RY) mengatakan belum bisa berkomentar secara jauh terhadap persikabo menyambut musim kompetisi mendatang, terlebih wacana merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC.
"Saya belum tahu persis kebijakan pengurus PSSI yang baru,"ujar Bupati.
Yang ada dalam pikiran orang nomor satu di Kabupaten Bogor saat ini, Persikabo merupakan klub milik 4 juta rakyat yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Hingga tidak mudah untuk mewujudkan wacana merger. Kecuali kalau memang ada aturan dari pengurus PSSI yang baru. Kalaupun terjadi merger pasti akan terkendala soal nama. Pasalnya, nama Persikabo sudah melegenda dan menjadi nama kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor," pungkas ketua DPW PPP Jabar.