Pakuan Raya - Isu adanya pemain Persikabo yang melakukan tarkam disaat kompetisi Divisi Utama Ligina tengah berlangsung menuai kecaman keras dari beberapa pengurus teras Persikabo seperti Edison Hutahean yang langsung berang mendengar kabar adanya para pemain Persikabo melakukan aktifitas Tarkam dalam Turnamen di Lapangan Dwikora, Cigudeg.
"Ini namanya sebuah penghinaan karena tidak menghargai klub sama sekali, memangnya Persikabo itu apa. Klub aba-abal yang tidak jelas asal usulnya. Ini sebuah pelecehan. Mungkin tidak hanya di Cigudeg saja mereka melakukan kegiatan tarkam. Pengurus akan memotong gaji dan melakukan evaluasi nilai kontrak mereka yang melakukan tarkam," ujar Edison Hutahean yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor ini.
Lelaki bertubuh tambun dan penggemar The Rolling Stones menegaskan, ketika mendengar kabar ini, i pengurus langsung melakukan rapat mendadak dan sudah disampaikan juga kepada Ketua Umum Persikabo, Drs, H. Rachmat Yasin, MM via SMS tentang kejadian ini. Karena saat ini, Ketua Umum Persikabo sedang berada di luar Kota.
"RY sudah mendelegasikan kepada para pengurus yang lain untuk melakukan cros chek terkait masalah adanya pemain yang tarkam disaat Persikabo tengah berjuang merebut poin. Bahkan, tidak menutup kemungkinan banyak pemain Persikabo yang ikut tarkamnya ditempat lain. RY menyarankan untuk meninjau kembali soal nilai kontrak para pemain yang ikut tarkam tersebut," beber Edison geram.
Kecamana serupa juga datang dari beberapa pentolan Kabomania merasa heran dengan banyakn ya pemain Persikabo yang melakukan tarkam disaat musim kompetisi tengah berjalan.
" Ini tidak bisa ditolerir lagi. Mereka benar benar tidak menghargai kontrak sebagai pemain Profesional. Mereka tidak menghargai 4 juta rakyat Kabupaten Bogor yang menginginkan semua pemain di Persikabo bertindak professional," ucap Agus, salah seorang pentolan Kabomania.
Agus mendukung tindakan, pemotongan gaji atau evaluasi nilai kontrak yang akan dillakukan jajaran pengurus Persikabo. "Kami dari Kabomania mendukung penuh tindakan tegas yang akan dilakukan pengurus Persikabo terkait masalah pemain yang ikut tarkam di Cigudeg. Sikap mereka juga secara tidak langsung telah melecehkan Kabomania yang selama ini setia memberikan dukungan kepada Persikabo," pungkasnya.
Senin, 02 Mei 2011
AKIBAT MENTAL TARKAM
Pakuan Raya - Kegagalan Persikabo menembus kasta Superliga tak hanya disebabkan suasana yang tak kondusif dalam manajemen tim Laskar Pajajaran. Faktor lain yang jadi pemicu amburadulnya target Persikabo adalah banyaknya para pemain yang bermental tarkam. Padahal, mereka sudah MoU dan di kontrak sebagai pemain profesional.
"Bagaimana mau menembus Superliga, kalau sebagian besar pemain Persikabo masih bermental tarkam. Karena banyak pemain yang ikut ambil bagian dalam Turnamen Ade Ruhandi Cup 2011 di Lapangan Dwikora, Kecamatan Cigudeg," ujar Yudi Agus Soleh, salah seorang pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor.
Lebih parah lagi, tambah Yudi, mereka bertanding dua hari Persikabo mau melakukan pertandingan tepatnya tanggal 28 April 2011. Sementara Persikabo akan melakukan pertandingan tanggal 30 April 2011 lawan PSMS Medan.
"Sudah kita ketahui hasilnya semua, kalau akhirnya Persikabo harus mengakui keunggulan PSMS Medan dengan skore 2-3. Ini jelas ada pengaruh dari faktor para pemain yang melakukan tarkam di Cigudeg," beber lelaki yang juga eks penjaga gawang Jaka Utama ( Galatama, red)
Yudi menambahkan, awalnya ia juga tidak tahu kalau banyak para pemain Persikabo yang menghikuti tarkam di Cigudeg. Bahkan, ada juga pemain Persikabo yang mekakukan tarkam sehari sebelum Persikabo melakukan away ke Bengkulu.
"Saya dikasih tahu para pemain PS Prahara, Ciampea, yang mengaku satu klub dengan para pemain Persikabo yang diduga pemain itu adalah Cucu Hidayat, Bachtiar, Kresna, Erik, Syaefuloh dkk. Saya juga tidak tahu persis, apakah mereka benar benar melakukan tarkam. Tapi kalau ini benar benar terjadi, maka sikap mereka sangat keterlaluan," tegasnya.
Ia menambahkan, Karena mereka pemain Profresional yang digaji secara rutin oleh manajemen Persikabo. Maka pengurus harus mengambil tindakan tegas. Minimal harus melakukan kaji ulang soal gaji dan kontraknya.Tindakan mereka sudah sangat indisipliner dan tidak menghargai kontrak. Pasalnya, kegiatan tarkam yang dilakukan para pemain ini terjadi saat kompetisi Divisi Utama Ligina yang diikuti Persikabo masih berlangsung.
Sementara itu, Maman Suyaman, Anwar Ucok dan jajaran pelatih lainya mengaku sangat kecewa dengan sikap para pemain yang diduga melakukan tarkam di Cigudeg sebelum Persikabo melakukan pertandingan lawan PSMS Medan.
"Ini diluar sepengetahuan saya. Karena pada saat mereka melakukan tarkam itu pada saat libur ( rest) latihan. Harusnya pada saat libur latihan mereka tidak melakukan aktifitas berat yang menguras energi. Kalau mereka melakukan tarkam, yah sangat tidak profesional dan tidak menghargai karirnya sebagai pemain bola profesional . Saya serahkan kepada pengurus untuk melakukan tindakan atau evaluasi apa saja. Karena ini menyangkut pelanggaran indisipliner dan terkait dengan aspek profesionalisme yang tertuang dalam MoU (Kontrak dengan manajemen) jelas Maman Suryaman.
Maman menambahkan, seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Karena sejak awal ia datang ke Persikabo selalu menekankan aspek-aspek profesionalisme pemain. "Saya pikir semua pemain sudah dewasa dan tidak perlu dijabarkan hal detail seperti larangan tarkam. Karena mereka harus sadar kalaui sebagai pemain Profesional. Maka kegiatan tarkam harus dijauhi. Apalagi kompetisi masih berlangsung," ujar Maman dengan nada kecewa.
"Bagaimana mau menembus Superliga, kalau sebagian besar pemain Persikabo masih bermental tarkam. Karena banyak pemain yang ikut ambil bagian dalam Turnamen Ade Ruhandi Cup 2011 di Lapangan Dwikora, Kecamatan Cigudeg," ujar Yudi Agus Soleh, salah seorang pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor.
Lebih parah lagi, tambah Yudi, mereka bertanding dua hari Persikabo mau melakukan pertandingan tepatnya tanggal 28 April 2011. Sementara Persikabo akan melakukan pertandingan tanggal 30 April 2011 lawan PSMS Medan.
"Sudah kita ketahui hasilnya semua, kalau akhirnya Persikabo harus mengakui keunggulan PSMS Medan dengan skore 2-3. Ini jelas ada pengaruh dari faktor para pemain yang melakukan tarkam di Cigudeg," beber lelaki yang juga eks penjaga gawang Jaka Utama ( Galatama, red)
Yudi menambahkan, awalnya ia juga tidak tahu kalau banyak para pemain Persikabo yang menghikuti tarkam di Cigudeg. Bahkan, ada juga pemain Persikabo yang mekakukan tarkam sehari sebelum Persikabo melakukan away ke Bengkulu.
"Saya dikasih tahu para pemain PS Prahara, Ciampea, yang mengaku satu klub dengan para pemain Persikabo yang diduga pemain itu adalah Cucu Hidayat, Bachtiar, Kresna, Erik, Syaefuloh dkk. Saya juga tidak tahu persis, apakah mereka benar benar melakukan tarkam. Tapi kalau ini benar benar terjadi, maka sikap mereka sangat keterlaluan," tegasnya.
Ia menambahkan, Karena mereka pemain Profresional yang digaji secara rutin oleh manajemen Persikabo. Maka pengurus harus mengambil tindakan tegas. Minimal harus melakukan kaji ulang soal gaji dan kontraknya.Tindakan mereka sudah sangat indisipliner dan tidak menghargai kontrak. Pasalnya, kegiatan tarkam yang dilakukan para pemain ini terjadi saat kompetisi Divisi Utama Ligina yang diikuti Persikabo masih berlangsung.
Sementara itu, Maman Suyaman, Anwar Ucok dan jajaran pelatih lainya mengaku sangat kecewa dengan sikap para pemain yang diduga melakukan tarkam di Cigudeg sebelum Persikabo melakukan pertandingan lawan PSMS Medan.
"Ini diluar sepengetahuan saya. Karena pada saat mereka melakukan tarkam itu pada saat libur ( rest) latihan. Harusnya pada saat libur latihan mereka tidak melakukan aktifitas berat yang menguras energi. Kalau mereka melakukan tarkam, yah sangat tidak profesional dan tidak menghargai karirnya sebagai pemain bola profesional . Saya serahkan kepada pengurus untuk melakukan tindakan atau evaluasi apa saja. Karena ini menyangkut pelanggaran indisipliner dan terkait dengan aspek profesionalisme yang tertuang dalam MoU (Kontrak dengan manajemen) jelas Maman Suryaman.
Maman menambahkan, seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Karena sejak awal ia datang ke Persikabo selalu menekankan aspek-aspek profesionalisme pemain. "Saya pikir semua pemain sudah dewasa dan tidak perlu dijabarkan hal detail seperti larangan tarkam. Karena mereka harus sadar kalaui sebagai pemain Profesional. Maka kegiatan tarkam harus dijauhi. Apalagi kompetisi masih berlangsung," ujar Maman dengan nada kecewa.
Tolong Jangan Salahkan Pemain
Pakuan Raya - Persikabo Kabupaten Bogor sudah gagal menuju Superliga. Boleh dikatakan prestasi Persikabo tahun ini sangat menurun drastis. Karena biasanya Persikabo selalu berada pada posisi tiga atau empat besar.
Menanggapi hasil tersebut, Headcoach Laskar Pajajaran, Maman Suryaman yang menjadi arsitek tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini mengatakan, sebenarnya grafik permainan Zaenal Arief cs sudah mengalami peningkatan. Hanya saja dewi fortuna belum berpihak kepada Laskar Pajajaran.
"Anak-anak sudah bermain bagus dalam beberapa pertandingan terakhir. Diluar faktor non-teknis, pemain sudah bagus. Kalau perkara wasit itu bisa dilihat sendiri memang kurang adil. Pada dua pertandingan terakhir kita selalu dikerjai wasit dikandang, seperti, tim tamu saja," ujarnya kepada para wartawan.
Menurut Maman, buruknya prestasi Persikabo dengan tidak lolos ke Superliga tahun ini, sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan pemain. Karena pelatih lah yang bertanggung jawab. "Semua ini bukan salah pemain. Semua pemain Persikabo sudah all out untuk memberikan yang terbaik bagi prestasi tim ini, tapi saya sebagai pelatih gagal memperbaiki prestasi Persikabo. Saya minta maaf sama warga pecinta sepakbola Kabupaten Bogor, manajemen, pengurus ataupun Kabomania. Sekali lagi, tolong jangan salahkan pemain. Karena pemain sudah berusaha memberikan yang terbaik," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mengaku kecewa dengan hasil minor Persikabo tahun ini. "Ya saya sangat kecewa dengan hasil itu. Kalau Persikabo tahun depan serius ingin masuk ISL, tolong dipersiapkan segala sesuatunya dari sekarang. Sehingga matang nantinya. Sebenarnya Persikabo bagus, hanya wasit memang tidak fair," tegasnya.
Dicky berharap, Ketua Umum Persikabo harus segera melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen tahun ini. " Kalau memang Persikabo ingin ke Superliga. Kami berharap Ketua Umum harus all out dan memantau kinerja manajemen tim Persikabo. Saya melihat ada yang kurang beres antara manajer dengan para pemain Persikabo," sergahnya.
Menanggapi hasil tersebut, Headcoach Laskar Pajajaran, Maman Suryaman yang menjadi arsitek tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini mengatakan, sebenarnya grafik permainan Zaenal Arief cs sudah mengalami peningkatan. Hanya saja dewi fortuna belum berpihak kepada Laskar Pajajaran.
"Anak-anak sudah bermain bagus dalam beberapa pertandingan terakhir. Diluar faktor non-teknis, pemain sudah bagus. Kalau perkara wasit itu bisa dilihat sendiri memang kurang adil. Pada dua pertandingan terakhir kita selalu dikerjai wasit dikandang, seperti, tim tamu saja," ujarnya kepada para wartawan.
Menurut Maman, buruknya prestasi Persikabo dengan tidak lolos ke Superliga tahun ini, sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan pemain. Karena pelatih lah yang bertanggung jawab. "Semua ini bukan salah pemain. Semua pemain Persikabo sudah all out untuk memberikan yang terbaik bagi prestasi tim ini, tapi saya sebagai pelatih gagal memperbaiki prestasi Persikabo. Saya minta maaf sama warga pecinta sepakbola Kabupaten Bogor, manajemen, pengurus ataupun Kabomania. Sekali lagi, tolong jangan salahkan pemain. Karena pemain sudah berusaha memberikan yang terbaik," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Umum Kabomania, Dicky Dompas mengaku kecewa dengan hasil minor Persikabo tahun ini. "Ya saya sangat kecewa dengan hasil itu. Kalau Persikabo tahun depan serius ingin masuk ISL, tolong dipersiapkan segala sesuatunya dari sekarang. Sehingga matang nantinya. Sebenarnya Persikabo bagus, hanya wasit memang tidak fair," tegasnya.
Dicky berharap, Ketua Umum Persikabo harus segera melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen tahun ini. " Kalau memang Persikabo ingin ke Superliga. Kami berharap Ketua Umum harus all out dan memantau kinerja manajemen tim Persikabo. Saya melihat ada yang kurang beres antara manajer dengan para pemain Persikabo," sergahnya.
Edisi PERY : The Tractor Lakukan Evaluasi
Pakuan Raya - Gagal merebut poin penuh dalam pembukaan Piala Emas Rachmat Yasin ( PERY) ke-3 tahun 2011 memang menjadi pukulan telak bag Tim PERY Kecamatan Cibinon, setelah dikalahkan Tim PERY Gunung Putri. 0-2 . Karena saat ini The Tractor, julukan bagi Tim PERY Cibinong tercatat sebagai juara bertahan dan menjadi salah satu favorit juara PERY tahun in juga. "Partai perdana bagi kami memang kurang menguntungkan. Namun, kami tetap optimis The Tractor akan bangkit dan siap kembali menjadi salah satu kekuatan di PERY tahun ini," beber Manajer Tim PERY Cibinong, Fikri Ikhsani yang juga menjabat sebagai Lurah Pabuaran, Kecamatan Cibinong kepada Pakar kemarin petang. Fikri menambahkan, ia optimis dalam laga kedua nanti, The Tractor akan bangkit dan memenangkan pertandingan.
Edisi PERY : Terjunkan Pemandu Bakat
Pakuan Raya - Ajang sepakbola U-23 tahun antar Kecamatan se Kabupaten Bogor yang memperebutkan Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) akan menjadi hiburan alternatif bagi masyarakat di delapan wilayah yang menjadi tuan rumah babak penyisihan PERY ke-3 tahun 2011 ini. Tak hanya itu, momentum Piala Emas Rachmat Yasin juga akan dijadikan media untuk memantau potensi pesepakbola yang selama ini belum terpantau oleh jajaran pengurus Persikabo. " Persikabo dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor akan menurunkan banyak pemandu bakat untuk memantau talenta sepakbola muda Kabupaten Bogor," tegas Ketua Panpel PERY ke-3 tahun 2011, Hadi Mulya Asmat kepada Pakar.
Manajer Persikabo Mundur
Jurnal Bogor - Manajer Persikabo Kabupaten Bogor Mas’an Djadjuli memastikan dirinya tak mau lagi mengurus Laskar Pajajaran musim depan. Hasil buruk Divisi Utama Liga Indonesia musim ini, membuat dirinya berpikir ulang. Selama dua musim berturut-turut sebelumnya, Mas’an hanya dapat dongkol. “Saya sudah cape. Mungkin banyak yang lain juga yang mau,” keluhnya, kemarin.
Disebut tahun buruk karena musim lalu meraih peringkat ke-3 dan masih lebih baik dibandingkan sekarang ini jadi ke-8. Semasa pelatih Iwan Setiawan, Persikabo masih mencatat kemenangan di kandang lawan. Tapi tahun ini, praktis tak pernah menang sama sekali sehingga banyak yang menyebut jago kandang. Estafet dari pelatih Meiyadi Rakasiwi yang dipecat pengurus ke Maman Suryaman masih tak memperbaiki keadaan.
“Saya pikir karena banyak pemain yang mainnya setengah hati. Padahal secara kemampuan bisa,” sesalnya.
Dua kekalahan beruntun dengan skor yang sama 2-3 oleh tim asal Medan, yaitu Pro Titan dan PSMS, menunjukkan Persikabo tak menyudahi laga dengan membanggakan bagi pendukungnya, Kabomania. Tanda-tanda Persikabo tak bisa lolos ke Liga Super Indonesia sudah mulai terasa saat dihantam dualisme. Persoalan segitiga antara pemain, manajemen dan pengurus yang tak satu suara. Praktis kondisi ini membuat tim berjalan sendiri tanpa target yang jelas.
Disebut tahun buruk karena musim lalu meraih peringkat ke-3 dan masih lebih baik dibandingkan sekarang ini jadi ke-8. Semasa pelatih Iwan Setiawan, Persikabo masih mencatat kemenangan di kandang lawan. Tapi tahun ini, praktis tak pernah menang sama sekali sehingga banyak yang menyebut jago kandang. Estafet dari pelatih Meiyadi Rakasiwi yang dipecat pengurus ke Maman Suryaman masih tak memperbaiki keadaan.
“Saya pikir karena banyak pemain yang mainnya setengah hati. Padahal secara kemampuan bisa,” sesalnya.
Dua kekalahan beruntun dengan skor yang sama 2-3 oleh tim asal Medan, yaitu Pro Titan dan PSMS, menunjukkan Persikabo tak menyudahi laga dengan membanggakan bagi pendukungnya, Kabomania. Tanda-tanda Persikabo tak bisa lolos ke Liga Super Indonesia sudah mulai terasa saat dihantam dualisme. Persoalan segitiga antara pemain, manajemen dan pengurus yang tak satu suara. Praktis kondisi ini membuat tim berjalan sendiri tanpa target yang jelas.
Edisi PERY : Tidak Mau Sesumbar
Pakuan Raya - Kendati kawasan Ciampea sebagai gudangnya pemain Persikabo, Tim PERY Ciampea yang saat ini persiapannya kurang matang karena dukungan pihak Kecamatan yang minim, namun mereka tetap optimis masih menjadi kuda hitam yang patut diperhitungkan. "Persiapan kami memang kurang optimal, tapi kami percaya diri saja, karena selama ini Ciampea banyak sekali talenta sepakbola . Kami tidak mau sesumbar yang lebih. Kami hanya mentargetkan lolos ke putaran kedua saja," ujar Yudi Agus Soleh, Official Tim PERY Ciampea kepada Pakar kemarin petang di kediamannya.
Edisi PERY : Walikota Sentul Bidik Juara
Pakuan Raya - Kompetisi Sepakbola U-23 Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) III yang telah dimulai sejak Kamis (28/4) lalu memang menjadi ajang bergengsi bagi 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Semua Kecamatan berlomba-lomba ingin menjadi juara dalam kompetisi tersebut, tak terkecuali Camat Babakan Madang, Zaenal Syafrudin.
Namun, berbeda dengan para camat lainnya yang ingin menjadi juara umum dalam kompetisi sepakbolanya, pria yang kerap mendapat julukan Walikota Sentul ini lebih berharap kecamatannya dapat menjadi juara peserta defile terbaik pada acara pembukaan PERY kemarin. Sedangkan untuk target timnya sendiri, Ia mengaku hanya menargetkan tim sepakbola Babakan Madang masuk 16 besar.
"Kecamatan lain kan memiliki target juara untuk tim sepakbolanya, nah boleh dong Kecamatan Babakan Madang punya target beda, targetnya sih tetap juara, tapi juara defile, yang penting kan sama-sama mendapat predikat juara," ucap Zaenal usai acara pembukaan PERY belum lama ini.
Kendati tak menargetkan lolos ke final, pihaknya tetap mempersiapkan tim terbaiknya dalam ajang tersebut. Menurutnya, yang terpenting Kecamatan Babakan Madang dapat ikut berpartisipasi untuk memeriahkan pesta sepakbola Kabupaten Bogor dan dapat menyalurkan bakat putra daerah yang selama ini belum tergali khususnya dibidang sepakbola.
"Kompetisi sepakbola ini memang ajang yang ditunggu-tunggu oleh semua elemen masyarakat Kabupaten Bogor, selain memberikan kegiatan positif bagi pemudanya kita juga bisa menyalurkan bakat-bakat sepakbola yang dimiliki oleh pemuda kita," tandasnya.
Namun, berbeda dengan para camat lainnya yang ingin menjadi juara umum dalam kompetisi sepakbolanya, pria yang kerap mendapat julukan Walikota Sentul ini lebih berharap kecamatannya dapat menjadi juara peserta defile terbaik pada acara pembukaan PERY kemarin. Sedangkan untuk target timnya sendiri, Ia mengaku hanya menargetkan tim sepakbola Babakan Madang masuk 16 besar.
"Kecamatan lain kan memiliki target juara untuk tim sepakbolanya, nah boleh dong Kecamatan Babakan Madang punya target beda, targetnya sih tetap juara, tapi juara defile, yang penting kan sama-sama mendapat predikat juara," ucap Zaenal usai acara pembukaan PERY belum lama ini.
Kendati tak menargetkan lolos ke final, pihaknya tetap mempersiapkan tim terbaiknya dalam ajang tersebut. Menurutnya, yang terpenting Kecamatan Babakan Madang dapat ikut berpartisipasi untuk memeriahkan pesta sepakbola Kabupaten Bogor dan dapat menyalurkan bakat putra daerah yang selama ini belum tergali khususnya dibidang sepakbola.
"Kompetisi sepakbola ini memang ajang yang ditunggu-tunggu oleh semua elemen masyarakat Kabupaten Bogor, selain memberikan kegiatan positif bagi pemudanya kita juga bisa menyalurkan bakat-bakat sepakbola yang dimiliki oleh pemuda kita," tandasnya.
Edisi PERY : Laskar Bocimi Bidik Final PERY
Pakuan Raya - Gong perebutan Piala Emas Rahmat Yasin (PERY ke-3) telah dibuka kemarin petang, Semua tim yang ikut dalam turnamen sepakbola U-23 tahun memperebutkan Piala Bupati Bogor tersebut mulai memasang target tinggi.
Beberapa tim kecamatan yang tidak masuk prediksi menjuarai PERY tahun ini, mulai mengklaim akan merebut trophy. Hal tersebut bisa dilihat dari Laskar Bocimi atau sebutan buat Tim PERY Kecamatan Caringin, yang tengah membidik gelar juara tahun ini. Pada event yang sama tahun lalu, Laskar Bocimi hanya masuk 16 18 besar. Saat ini, tim yang dikomandoi , Camat Caringin, Yudi Santosa dan Safrudin Jefri, Ketua Paguyuban Kepala Desa setempat mengaku siap berjuang habis habisan dalam ajang tersebut.
"Tahun lalu, Laskar Bocimi hanya mampu masuk 16 besar, namun untuk kali ini nanti dulu, kami berkomitmen dengan semua pemain dan para penggila bola Kecamatan Caringin, harus mampu menembus final," ujar Safrudin Jefri ditemui Pakar saat akan menghadiri pembukaan PERY ke-3 di Kantor Camat Caringin kemarin pagi.
Menurutnya, persiapan Tim Caringin tahun ini cukup bagus. Semua pemain, jajaran official dan manajemen punya semangat dalam ajang PERY kali ini.
"Kami utamakan kekompakan dalam managemen Caringin, setelah kompak baru profesionalitas pemain yang akan meningkat dengan sendirinya," ungkap Kades Ciherang Pondok itu.
Jefri mengaku, dukungan warga Caringin dan para pengusaha yang ada di Kecamatan Caringin, tim yang dimanageri Kepala Desa Cimande Hilir, Bunyamin, tersebut akan lebih banyak memiliki peluang.
"Sekarang antara camat, kepala desa dan pengusaha sudah bergabung untuk mensukseskan Tim PERY Kecamatan Caringin ini. Makanya ini langkah awal yang baik untuk meraih kesuksesan dalam mewujudkan target," ucapnya.
Dalam hal yang sama, Bunyamin mengatakan, sebulan terakhir ini timnya terus melakukan latihan baik fisik maupun teknik sehingga dapat mengimbangi semua lawan
"Kemampuan pemain kami sudah mulai dibuktikan, saat uji coba dengan Cigombong beberapa waktu lalu kami unggul 3-0, makanya kami sangat optimis bisa merebut Piala PERY tahun ini," bebernya.
Beberapa tim kecamatan yang tidak masuk prediksi menjuarai PERY tahun ini, mulai mengklaim akan merebut trophy. Hal tersebut bisa dilihat dari Laskar Bocimi atau sebutan buat Tim PERY Kecamatan Caringin, yang tengah membidik gelar juara tahun ini. Pada event yang sama tahun lalu, Laskar Bocimi hanya masuk 16 18 besar. Saat ini, tim yang dikomandoi , Camat Caringin, Yudi Santosa dan Safrudin Jefri, Ketua Paguyuban Kepala Desa setempat mengaku siap berjuang habis habisan dalam ajang tersebut.
"Tahun lalu, Laskar Bocimi hanya mampu masuk 16 besar, namun untuk kali ini nanti dulu, kami berkomitmen dengan semua pemain dan para penggila bola Kecamatan Caringin, harus mampu menembus final," ujar Safrudin Jefri ditemui Pakar saat akan menghadiri pembukaan PERY ke-3 di Kantor Camat Caringin kemarin pagi.
Menurutnya, persiapan Tim Caringin tahun ini cukup bagus. Semua pemain, jajaran official dan manajemen punya semangat dalam ajang PERY kali ini.
"Kami utamakan kekompakan dalam managemen Caringin, setelah kompak baru profesionalitas pemain yang akan meningkat dengan sendirinya," ungkap Kades Ciherang Pondok itu.
Jefri mengaku, dukungan warga Caringin dan para pengusaha yang ada di Kecamatan Caringin, tim yang dimanageri Kepala Desa Cimande Hilir, Bunyamin, tersebut akan lebih banyak memiliki peluang.
"Sekarang antara camat, kepala desa dan pengusaha sudah bergabung untuk mensukseskan Tim PERY Kecamatan Caringin ini. Makanya ini langkah awal yang baik untuk meraih kesuksesan dalam mewujudkan target," ucapnya.
Dalam hal yang sama, Bunyamin mengatakan, sebulan terakhir ini timnya terus melakukan latihan baik fisik maupun teknik sehingga dapat mengimbangi semua lawan
"Kemampuan pemain kami sudah mulai dibuktikan, saat uji coba dengan Cigombong beberapa waktu lalu kami unggul 3-0, makanya kami sangat optimis bisa merebut Piala PERY tahun ini," bebernya.