Pakuan Raya - Proyek pembangunan sarana dan fasilitas olahraga yang tengah dibangun Pemkab Bogor mulai mendapatkan perhatian serius dari beberapa elemen yang menginginkan agar semua proyek tersebut punya standar kualitasnya yang tinggi.
"Kami selaku warga Kabupaten Bogor tidak kalau pihak pemborong atau dinas terkait tidak serius dalam memantau pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan dana APBD Kabupaten Bogor. Sarana dan fasilitas olahraga itu harus dibuat dengan standar kualitas yang tinggi dan tidak boleh asal jadi. Karena kalau dibangun asal jadi sudah barang tentu akan merugikan semua pihak terutama insan olahraga selaku pengguna sarana tersebut. Kami akan menurunkan tim investigasi untuk memantau kelayakan 2 GOR yang telah dibangun oleh Pemkab Bogor," ujar AY Sogir, salah satu perwakilan dari LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi (LSM GERAK) kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Lebih lanjut, kata Sogir, ia juga akan memantau proyek lelang pembangunan Stadion Utama Cibinong (SUC) di Kelurahan Pakansari.
Selasa, 05 April 2011
"Jangan Kongkalikong"
Pakuan Raya - Pemberantasan korupsi tidak hanya berkutat pada pencurian uang secara langsung atau dengan bentuk fisik uang, namun kehilangan kerugian Negara atau daerah bisa saja terjadi karena salah kebijakan atau juga kebijakan yang "Berpihak" dan dibuat buat oleh kalangan tertentu. Tak heran, karena dengan dalih salah kebijakan, banyak para pelaku kebijakan yang akhirnya terserempet pada praktek korupsi. Pemberantasan korupsi di negeri ini memang sedang marak dilakukan. Namun, apakah semuanya bisa diberangus, kalau masih kerap terjadi kongkalikong antara pembuat kebijakan dengan pengusaha.
Terkait banyaknya persoalan korupsi yang dikarenakan salah kebijakan, saya sebagai warga Kabupaten Bogor hanya akan memberikan warning saja supaya para birokrat di Dispora Kabupaten Bogor jangan sampai terjebak pada salah kebijakan yang akhirnya masuk dalam ranah korupsi.
Dalam waktu dekat ini, Dispora Kabupaten Bogor akan mempunyai hajat yang besar yakni pembangunan Stadion Utama Cibinong ( SUC) dan GOR Pakansari.
Untuk tahap pertama akan dibuatkan sebanyak 1700 titik tiang pancang dengan rincian biaya sebesar Rp 25 Miliar dari Bantuan Propinsi Jawa Barat yang sudah di anggarkan dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2011. Rencananya total biaya untuk pekerkaan SUC tahun 2011 ini akan menelan biaya sampai Rp 50 Miliar. Mungkin angka sebesar itu masih sangat kecil mengingat kebutuhan untuk pembangunan Stadion Utama Cibinong itu bisa mencapai Rp 300 Miliar dengan daya tamping 30 ribu tempat duduk.
Proyek tersebut akan berjalan dengan mulus dan menghasilkan kualitas yang bagus jika pada saat pelaksanaannya benar benar tidak digerogoti oleh "tikus tikus". Mudah mudahan proyek itu akan berjalan mulus dan tidak terjadi penyimpangan kebijakan yang akan berdampak pada merosotnya kualitas hasil kerjaan.
Saya berharap, mulai dari proses lelang proyek Stadion Utama Cibinong ini harus benar benar dipantau oleh pihak-pihak yang memang punya rasa peduli terhadap dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Jangan sampai proyek mercusuar itu dikerjakan oleh pemborong ecek ecek yang selama ini tidak pernah punya pengalaman membangun Stadion Sepakbola yang standar nasional. Pihak pihak yang berkompeten dalam pelelangan untuk pembangunan sarana olahraga termegah di Jawa Barat jangan sampai terjebak praktek kongkalikong yang menguntungkan pihak pihak tertentu.
Pelaksana tender SUC harus objektif dalam melihat pengalaman PT yang akan menjadi pemenang lelang. Para pelaksana tender jangan hanya melihat penawaran terendah yang diajukan PT tertentu, namun pada kenyataanya PT tersebut tidak punya pengalaman untuk mengerjakan proyek pembangunan Stadion Sepakbola dengan anggaran puluhan bahkan ratusan miliar tersebut.
Saya perlu menegaskan, apabila terjadi Kongkalikong dalam penentuan proyek pemenang tender pembangunan Stadion Utama Cibinong, maka hasil atau kualitasnya juga akan tidak bagus. Dispora Kabupaten Bogor dan pihak yang terkait yang menangani persoalan lelang ini jangan sampai terjebak dengan praktek Kongkalikong atau diimingi imingi oleh pihak tertentu, yang akhirnya malah terjadi blunder dikemudian hari.
Selain itu, kepada para pengusaha yang memang perusahaannya tidak punya klasifikasi atau pengalaman membuat Lapangan dan Stadion Sepakbola tentunya harus meraba diri dan jangan silau dengan nominal angka atau proyek yang ditenderkan, kalau akhirnya akan menjadi masalah dikemudian hari. Masyarakat Kabupaten Bogor sangat senang dengan rencana pembangunan Stadion Utama Cibinong.
Namun, mereka akan lebih senang lagi, jika proes pembangunan tersebut berjalan lancar, tidak ada masalah, hingga kualitas proyek juga bagus.
Terkait banyaknya persoalan korupsi yang dikarenakan salah kebijakan, saya sebagai warga Kabupaten Bogor hanya akan memberikan warning saja supaya para birokrat di Dispora Kabupaten Bogor jangan sampai terjebak pada salah kebijakan yang akhirnya masuk dalam ranah korupsi.
Dalam waktu dekat ini, Dispora Kabupaten Bogor akan mempunyai hajat yang besar yakni pembangunan Stadion Utama Cibinong ( SUC) dan GOR Pakansari.
Untuk tahap pertama akan dibuatkan sebanyak 1700 titik tiang pancang dengan rincian biaya sebesar Rp 25 Miliar dari Bantuan Propinsi Jawa Barat yang sudah di anggarkan dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2011. Rencananya total biaya untuk pekerkaan SUC tahun 2011 ini akan menelan biaya sampai Rp 50 Miliar. Mungkin angka sebesar itu masih sangat kecil mengingat kebutuhan untuk pembangunan Stadion Utama Cibinong itu bisa mencapai Rp 300 Miliar dengan daya tamping 30 ribu tempat duduk.
Proyek tersebut akan berjalan dengan mulus dan menghasilkan kualitas yang bagus jika pada saat pelaksanaannya benar benar tidak digerogoti oleh "tikus tikus". Mudah mudahan proyek itu akan berjalan mulus dan tidak terjadi penyimpangan kebijakan yang akan berdampak pada merosotnya kualitas hasil kerjaan.
Saya berharap, mulai dari proses lelang proyek Stadion Utama Cibinong ini harus benar benar dipantau oleh pihak-pihak yang memang punya rasa peduli terhadap dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Jangan sampai proyek mercusuar itu dikerjakan oleh pemborong ecek ecek yang selama ini tidak pernah punya pengalaman membangun Stadion Sepakbola yang standar nasional. Pihak pihak yang berkompeten dalam pelelangan untuk pembangunan sarana olahraga termegah di Jawa Barat jangan sampai terjebak praktek kongkalikong yang menguntungkan pihak pihak tertentu.
Pelaksana tender SUC harus objektif dalam melihat pengalaman PT yang akan menjadi pemenang lelang. Para pelaksana tender jangan hanya melihat penawaran terendah yang diajukan PT tertentu, namun pada kenyataanya PT tersebut tidak punya pengalaman untuk mengerjakan proyek pembangunan Stadion Sepakbola dengan anggaran puluhan bahkan ratusan miliar tersebut.
Saya perlu menegaskan, apabila terjadi Kongkalikong dalam penentuan proyek pemenang tender pembangunan Stadion Utama Cibinong, maka hasil atau kualitasnya juga akan tidak bagus. Dispora Kabupaten Bogor dan pihak yang terkait yang menangani persoalan lelang ini jangan sampai terjebak dengan praktek Kongkalikong atau diimingi imingi oleh pihak tertentu, yang akhirnya malah terjadi blunder dikemudian hari.
Selain itu, kepada para pengusaha yang memang perusahaannya tidak punya klasifikasi atau pengalaman membuat Lapangan dan Stadion Sepakbola tentunya harus meraba diri dan jangan silau dengan nominal angka atau proyek yang ditenderkan, kalau akhirnya akan menjadi masalah dikemudian hari. Masyarakat Kabupaten Bogor sangat senang dengan rencana pembangunan Stadion Utama Cibinong.
Namun, mereka akan lebih senang lagi, jika proes pembangunan tersebut berjalan lancar, tidak ada masalah, hingga kualitas proyek juga bagus.
Wajib Sapu Bersih
Radar Bogor - Setelah memetik kemenangan 3-2 atas PSSB Bireun Kamis (31/3), kini Persikabo telah mengantongi poin 28. Namun, raihan tersebut tak membuat skuad Laskar Pajajaran beranjak dari posisi tujuh.
Dengan sisa empat laga kandang dan satu partai tandang, wajib hukumnya bagi anak-anak Tegar Beriman untuk merebut kemenangan jika ingin masuk Superliga.
Tak hanya harus menang, skuad hijau kuning juga berharap tim papan atas saling mengalahkan atau seri, sehingga kemenangan Persikabo bisa mendongkrak posisi klasemen.
General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, kini pasukan Maman Suryaman fokus agar mampu meraih poin penuh di empat laga kandang terakhir. Sedangkan satu partai tandangbentrok dengan PS Bengkulu, diharapkan menjadi milik Laskar Pajajaran.
“Pokoknya hasil menang di lima laga tersisa harus kita dapatkan,” tegas Mas’- an kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, jika sukses menyapu empat laga tersisa, Persikabo akan menjadi tim yang disegani musuh dan dicintai masyarakat.
Meski demikian, manajemen serta pengurus Laskar Pajajaran bergerak cepat pascakompetisi, guna menyiapkan amunisi mematikan di musim selanjutnya.
“Ya, peluang lolos ke Superliga memang nyaris tertutup. Namun, seluruh jajaran tim Persikabo harus tetap semangat merebut poin penuh di laga terakhir.
Kalau mampu memenangkan empat partai itu, bisa saja membuka kembali peluang ke ISL. Apalagi ada wacana musim depan ISL dibagi dengan sistem dua wilayah,” jelas pemilik Diana Travel itu.
Sementara itu, bomber Persikabo Zaenal Arief yang telah mengoleksi sembilan gol, sependapat dengan Mas’an. Mantan bintang timnas Garuda tersebut bertekad mencetak gol penting di tiap laga.
“Pokoknya saya hanya berpikir bagaimana memenangkan Persikabo. Dengan cara bermain all out sampai kompetisi selesai,” pungkas pria yang akrab disapa Abo ini.
Dengan sisa empat laga kandang dan satu partai tandang, wajib hukumnya bagi anak-anak Tegar Beriman untuk merebut kemenangan jika ingin masuk Superliga.
Tak hanya harus menang, skuad hijau kuning juga berharap tim papan atas saling mengalahkan atau seri, sehingga kemenangan Persikabo bisa mendongkrak posisi klasemen.
General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, kini pasukan Maman Suryaman fokus agar mampu meraih poin penuh di empat laga kandang terakhir. Sedangkan satu partai tandangbentrok dengan PS Bengkulu, diharapkan menjadi milik Laskar Pajajaran.
“Pokoknya hasil menang di lima laga tersisa harus kita dapatkan,” tegas Mas’- an kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, jika sukses menyapu empat laga tersisa, Persikabo akan menjadi tim yang disegani musuh dan dicintai masyarakat.
Meski demikian, manajemen serta pengurus Laskar Pajajaran bergerak cepat pascakompetisi, guna menyiapkan amunisi mematikan di musim selanjutnya.
“Ya, peluang lolos ke Superliga memang nyaris tertutup. Namun, seluruh jajaran tim Persikabo harus tetap semangat merebut poin penuh di laga terakhir.
Kalau mampu memenangkan empat partai itu, bisa saja membuka kembali peluang ke ISL. Apalagi ada wacana musim depan ISL dibagi dengan sistem dua wilayah,” jelas pemilik Diana Travel itu.
Sementara itu, bomber Persikabo Zaenal Arief yang telah mengoleksi sembilan gol, sependapat dengan Mas’an. Mantan bintang timnas Garuda tersebut bertekad mencetak gol penting di tiap laga.
“Pokoknya saya hanya berpikir bagaimana memenangkan Persikabo. Dengan cara bermain all out sampai kompetisi selesai,” pungkas pria yang akrab disapa Abo ini.
Butuh 300 Miliar
Pakuan Raya - Proyek mercusuar Stadion Utama Cibinong yang berlokasi di Kampung Cikempong, Kelurahan Pakan Sari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor diperkirakan akan menelan biaya Rp 300 miliar dan bisa memakan waktu 3 tahun anggaran. Untuk tahap awal tahun 2011, akan dibuatkan 1700 titik tiang pancang dan akan menggunakan dana bantuan Pemprov Jabar yang telah dimasukan dalam APBD Kabupaten Bogor sebesar Rp 25 Miliar.
"Tahap awal pembangunan Stadion Utama Cibinong serta lintasan atletik, mungkin baru sebatas pembangunan tiang pancang dulu sebanyak 1700 tiang pancang. Diperkirakan luas area stadion ditambah area parkir seluas 28 hektar. Sedangkan luas untuk lapangan sepakbola dan lintasan hanya 8 hektar saja. Mudah-mudahan setelah beres proses lelang tahun ini, proyek Stadion Utama Cibninong ( Pakansari) sudah mulai pada tahapan pekerjaan fisik," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan kepada Pakar kemarin siang diruang kerjanya. Dadang menegasdan, selain pendanaan pembangunan Stadion Utama Cibinong (SUC) dari APBD Kabupaten Bogor, APBD Propinsi Jabar, pihak Pemkab Bogor berharap ada pihak swasta yang bersedia melakukan kerjasama dengan Pemkab Bogor untuk melakukan investasinya di area yang akan dijadikan pusat sarana olahraga terbesar di Kabupaten Bogor tersebut.
"Kita berharap ada investor yang masuk dalam rencana pembangunan pusat olahraga Kabupaten Bogor itu. Karena disekitar lokasi tanah yang telah ditetapkan Bupati Bogor seluas 60 hektar tersebut akan dibuat beberapa sarana olahraga lainnya. Hingga tidak menutup kemungkinan Pemkab Bogor juga menginginkan ada pihak swasta yang mau melakukan investasinya," sergah Dadang lagi.
Lebih lanjut kata Dadang, pembangunan Stadion Utama Cibinong pada tahun 2011 ini akan memakan biaya sebesar Rp 50 miliar dengan rincian Rp 25 Miliar sudah ada di APBD Kabupaten Bogor. Sementara 10 miliar diharapkan bisa keluar setelah perubahan APBD Kabupaten Bogor dan ditambah 15 Miliar dari anggaran perubahan APBD Jawa Barat.
Menyinggung soal lokasi tanah yang sudah dibebaskan, lelaki yang menjabat sebagai Ketua PASI Kabupaten Bogor ini membeberkan baru 55, 6 hektar tanah yang sudah dibebaskan dari luas 60 hektar yang ditetapkan untuk area olahraga ini.
"Pada tahun 2009, Pemkab Bogor telah mengeluarkan anggaran sebesar 4,5 Miliar, tahun 2010 sebesar 1, 4 Miliar dan tahun 2011 ini Pemkab mengalokasikan anggaran 13,5 Miliar untuk pembebasan tanah, ganti rugi bangunan penduduk dan untuk tegakan (Pepohonan)," tegasnya.
"Tahap awal pembangunan Stadion Utama Cibinong serta lintasan atletik, mungkin baru sebatas pembangunan tiang pancang dulu sebanyak 1700 tiang pancang. Diperkirakan luas area stadion ditambah area parkir seluas 28 hektar. Sedangkan luas untuk lapangan sepakbola dan lintasan hanya 8 hektar saja. Mudah-mudahan setelah beres proses lelang tahun ini, proyek Stadion Utama Cibninong ( Pakansari) sudah mulai pada tahapan pekerjaan fisik," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan kepada Pakar kemarin siang diruang kerjanya. Dadang menegasdan, selain pendanaan pembangunan Stadion Utama Cibinong (SUC) dari APBD Kabupaten Bogor, APBD Propinsi Jabar, pihak Pemkab Bogor berharap ada pihak swasta yang bersedia melakukan kerjasama dengan Pemkab Bogor untuk melakukan investasinya di area yang akan dijadikan pusat sarana olahraga terbesar di Kabupaten Bogor tersebut.
"Kita berharap ada investor yang masuk dalam rencana pembangunan pusat olahraga Kabupaten Bogor itu. Karena disekitar lokasi tanah yang telah ditetapkan Bupati Bogor seluas 60 hektar tersebut akan dibuat beberapa sarana olahraga lainnya. Hingga tidak menutup kemungkinan Pemkab Bogor juga menginginkan ada pihak swasta yang mau melakukan investasinya," sergah Dadang lagi.
Lebih lanjut kata Dadang, pembangunan Stadion Utama Cibinong pada tahun 2011 ini akan memakan biaya sebesar Rp 50 miliar dengan rincian Rp 25 Miliar sudah ada di APBD Kabupaten Bogor. Sementara 10 miliar diharapkan bisa keluar setelah perubahan APBD Kabupaten Bogor dan ditambah 15 Miliar dari anggaran perubahan APBD Jawa Barat.
Menyinggung soal lokasi tanah yang sudah dibebaskan, lelaki yang menjabat sebagai Ketua PASI Kabupaten Bogor ini membeberkan baru 55, 6 hektar tanah yang sudah dibebaskan dari luas 60 hektar yang ditetapkan untuk area olahraga ini.
"Pada tahun 2009, Pemkab Bogor telah mengeluarkan anggaran sebesar 4,5 Miliar, tahun 2010 sebesar 1, 4 Miliar dan tahun 2011 ini Pemkab mengalokasikan anggaran 13,5 Miliar untuk pembebasan tanah, ganti rugi bangunan penduduk dan untuk tegakan (Pepohonan)," tegasnya.